BONE–Pemerintah Kabupaten Bone melaksanakan acara Tudang Sipatangngareng bersama para Guru Besar yang merupakan putra daerah Bone di Aula Lateya Riduni pada Senin, 1 April 2025. Acara ini menjadi momentum penting dalam merancang strategi pembangunan Bone ke depan dengan pendampingan langsung dari para akademisi dan pakar.

Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, menegaskan bahwa acara ini tidak sekadar silaturahmi dalam suasana Lebaran, tetapi juga sebagai forum strategis untuk menerima masukan dari para Guru Besar. “Kalau Bupati salah, tegur kami. Kami siap menerima kritik dan saran demi kemajuan Bone,” ujarnya.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat, para Guru Besar memberikan rekomendasi agar Bone memiliki visi besar, yakni menjadi “Singapura Kedua” dengan perencanaan dan implementasi yang matang. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bone siap mengamankan dan mengimplementasikan setiap gagasan yang dihasilkan dalam forum ini.

Dalam kunjungannya ke Bulog, Bupati mengungkapkan bahwa serapan produksi pertanian di Bone mencapai 94 ribu persen. Namun, ada tantangan besar dalam rantai pasca panen yang menyebabkan hasil pertanian Bone belum maksimal. “Kita menang di hulu, tapi kalah di hilir. Termasuk sarana transportasi menjadi kendala utama. Bone masih menjadi daerah transit, bukan daerah tujuan utama,” jelasnya.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah pembangunan industri besar yang dapat mengolah hasil pertanian dan peternakan secara mandiri. Dengan lahan sawah seluas 119 ribu hektar dan potensi besar di sektor jagung serta sapi, Bone harus bergerak ke arah hilirisasi industri agar tidak hanya menjadi penyedia bahan baku semata.

Pemerintah juga berencana membuat peraturan daerah (Perda) yang mengatur bahwa ternak tidak boleh dijual dalam kondisi hidup, melainkan harus dikelola dan diolah langsung di Bone. “Dengan adanya Puskeswandes yang merawat sapi, kita bisa membantu petani dalam meningkatkan kualitas produksi peternakan,” tambah Bupati.

Dalam lima tahun ke depan, puluhan Guru Besar akan berkontribusi memberikan pendampingan dan rekomendasi untuk pembangunan Bone. “Ini menjadi sejarah, di mana para tokoh akademisi kita kembali untuk membangun daerah. Kita akan terus dievaluasi dalam enam bulan ke depan dan menuangkannya dalam perencanaan yang konkret,” ungkapnya.

Melalui Tudang Sipatangngareng ini, Pemerintah Kabupaten Bone berharap dapat menciptakan sistem pembangunan yang lebih efektif dengan mengedepankan perencanaan yang terstruktur, pelaksanaan yang disiplin, serta implementasi yang berkelanjutan demi mewujudkan Bone yang lebih maju dan mandiri. (*)