
BONE – Kabupaten Bone kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu lumbung pangan utama di Sulawesi Selatan. Tahun 2025 menjadi momentum membanggakan, ketika produksi padi meningkat tajam sebesar 168 ribu ton, dari 754.645 ton pada 2024 menjadi 923.174 ton Gabah Kering Giling (GKG).
Jika dikonversi ke beras, lonjakan ini setara dengan peningkatan dari 433 ribu ton menjadi 529 ribu ton, atau naik sekitar 96 ribu ton beras. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan dari kerja keras ribuan petani, penyuluh, dan seluruh elemen pertanian di Bumi Arung Palakka.

Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, tak dapat menyembunyikan rasa syukur dan kebanggaannya atas capaian tersebut.
“Alhamdulillah, ini adalah buah kerja nyata semua pihak mulai dari jajaran Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, para penyuluh, hingga kelompok tani yang terus berinovasi di lapangan,” ujarnya penuh semangat.
Menurutnya, peningkatan produksi ini tidak lepas dari berbagai langkah strategis yang telah ditempuh, mulai dari penggunaan benih unggul, optimalisasi lahan tadah hujan, modernisasi alat pertanian, hingga pendampingan intensif penyuluh di seluruh kecamatan.
“Kita bersyukur Bone terus tumbuh sebagai daerah yang mandiri pangan. Pemerintah berkomitmen menjaga dan meningkatkan produktivitas ini, agar kesejahteraan petani juga ikut meningkat,” tambahnya.
Bupati juga menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah bukti sinergi nyata antara pemerintah, penyuluh, dan petani di lapangan. Program peningkatan produktivitas akan terus diperkuat melalui inovasi teknologi dan pola tanam yang berkelanjutan.
Capaian tersebut menempatkan Bone sebagai kabupaten yang terus “menanam prestasi” dan menjaga tradisi agrarisnya. Dari sawah hingga lumbung, dari tangan petani hingga meja makan masyarakat, Bone makin jaya karena kerja nyata yang berpihak pada ketahanan pangan. (*)



Tinggalkan Balasan