BONE–Pemilihan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bone masa bakti 2025-2029 semakin menarik perhatian. Sejumlah kandidat telah menyatakan kesiapannya untuk bersaing dalam Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) mendatang. Salah satu yang kini menjadi sorotan adalah H. Zaenal Arifin, Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Bone, yang resmi mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat KONI Bone pada Senin (24/3).

Kedatangan Zaenal Arifin disambut hangat oleh Ketua Panitia Penjaringan Drs. A. Abd. Gaffar, MM, bersama jajaran panitia lainnya, yakni Mukhlis, S.Pd., M.Pd., Harmawangsyah, S.Pd., M.Pd., Suradi, SSos dan Syahruddin, S.Pd. Dengan langkah ini, Zaenal menegaskan keseriusannya dalam mengikuti kontestasi kepemimpinan KONI Bone.

Zaenal Arifin bukan satu-satunya yang telah mengambil formulir. Sebelumnya, Asiswa Karim menjadi kandidat pertama yang mendaftar, disusul oleh Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bone sekaligus Anggota DPRD Bone, A. Muh. Salam (Lilo Ak). Dengan telah adanya tiga kandidat yang mengambil formulir, persaingan menuju kursi Ketua KONI Bone dipastikan akan berlangsung ketat.

Menanggapi dinamika yang berkembang, Zaenal Arifin menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen untuk mendaftar, meskipun ada klaim dari beberapa pihak yang menyatakan telah mengantongi dukungan mayoritas. “Secara logika, jika benar sudah ada calon yang mendapatkan 30 dukungan, seharusnya panitia sudah menutup pendaftaran. Jika pendaftaran masih dibuka, artinya peluang tetap ada bagi semua calon,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya demokrasi dalam proses pemilihan ini. “Membuka pendaftaran kembali menjadi tidak relevan jika sudah ada calon yang menang secara aklamasi. Itu bukan lagi musyawarah, tetapi hanya formalitas yang tidak demokratis,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa pemberian lebih dari satu rekomendasi oleh suatu pihak tidak seharusnya menjadi masalah, karena dalam aturan panitia tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa dukungan ganda menyebabkan suara menjadi batal.

Zaenal Arifin menyadari bahwa banyak bakal calon yang mengklaim telah mendapat restu dari Bupati Bone. Namun, ia secara terbuka mengakui bahwa dirinya belum menghadap Bupati. “Saya yakin Bupati akan merestui siapa pun yang memiliki niat baik untuk memajukan KONI Bone,” ungkapnya.

Ia juga menekankan perlunya penyegaran dalam kepengurusan KONI Bone. “Sudah saatnya ada wajah-wajah baru yang lebih muda, enerjik, dan memiliki visi segar untuk membawa olahraga Bone ke level yang lebih tinggi. Organisasi ini harus terus berkembang, bukan hanya diisi oleh orang-orang yang sama dari periode ke periode,” kata Zaenal.

Dorongan untuk maju sebagai calon Ketua Umum KONI Bone datang dari para pengurus PBSI Bone. “Yang terpenting, ini merupakan mandat dari PBSI untuk memajukan olahraga di Bone,” ujarnya. Zaenal pun berkomitmen untuk mengikuti seluruh proses pemilihan dengan menjunjung tinggi transparansi, sportivitas, dan semangat persatuan demi kemajuan olahraga di Kabupaten Bone.

Dengan semakin dekatnya Musorkab, persaingan antar kandidat akan semakin menarik untuk disimak. Siapa yang akan memimpin KONI Bone periode 2025-2029? Semua akan terjawab dalam waktu dekat. (***)