KUALA LUMPUR, Malaysia — Kabupaten Bone kembali mengukir prestasi membanggakan di panggung internasional. Lima pengusaha muda asal Bumi Arung Palakka tampil sebagai delegasi dalam Growth Series Workshop yang digelar komunitas Tangan Di Atas (TDA) Pusat di Kuala Lumpur, Malaysia.

Workshop bergengsi yang berlangsung selama dua hari itu mengusung tema “To The Next Level”, dan menjadi ajang bertemunya 70 pelaku usaha dari berbagai kota di Indonesia. Tak sekadar forum diskusi, para peserta benar-benar diajak menyelami strategi scale-up bisnis secara holistik dari transformasi keuangan dan operasional, manajemen tim, kepemimpinan, hingga digitalisasi langsung bersama para praktisi kelas dunia.

Di tengah peserta terpilih dari penjuru negeri, delegasi dari Kabupaten Bone tampil menonjol dan aktif berkontribusi dalam berbagai sesi. Mereka adalah:

H. Zulfikar Juniardo, CEO MBK Group (MotoX, Bevpa, dan Kavi), bersama dua anggota timnya. Sosok visioner di balik suksesnya bisnis F&B hits yang merajai pasar Bone.

Ahmad Dahlan, pendiri RCH Chicken, brand ayam bakar kekinian yang tengah viral dan menguasai selera pasar lokal.

Andi Imam, CEO Coto Sambal Loge, pelaku UMKM kuliner khas Bone yang sukses mengangkat tradisi lewat modernisasi produk dan branding. Ia juga dikenal luas sebagai pemilik usaha daging “Andi Appa’”, andalan pasar daging segar dan olahan di Bone.

Tri Setiawan, pendiri ST Hijab, brand fashion muslimah yang semakin digemari dan menjadi simbol tren modest wear di kalangan generasi muda.

Ardiansyah, CEO ARP Gadget, pengusaha retail smartphone yang menonjol berkat inovasi pelayanan digital dan strategi penjualan modern.

Acara ini semakin bergengsi dengan kehadiran tokoh-tokoh inspiratif seperti Raja Azmi, pembicara kelas dunia yang memukau peserta dengan materi motivasi dan kepemimpinan transformatif. Tak ketinggalan, Eko Desrianto, Presiden TDA, turut memberikan arahan penting terkait arah gerakan entrepreneur nasional dan kekuatan kolaborasi komunitas. Turut hadir pula CEO IDEA yang membedah masa depan dunia usaha digital lintas negara.

Dalam wawancaranya, H. Zulfikar menyampaikan tekad kuat mereka untuk membawa semangat perubahan ke tanah kelahiran.

“Kami hadir tidak hanya untuk menimba ilmu, tapi untuk membawa pulang semangat baru dalam membangun ekosistem bisnis yang lebih kuat di Bone,” ujar pria yang akrab disapa Haji Cul itu.

Partisipasi delegasi Bone dalam kegiatan internasional ini bukan semata representasi daerah, tetapi menjadi simbol kebangkitan generasi muda Bone yang siap bersaing, berinovasi, dan berkarya di tingkat global. Momentum ini menegaskan bahwa jiwa entrepreneur Bone tidak hanya tumbuh, tapi juga siap melesat ke level dunia. (*)