Bone — Suasana hangat memenuhi Aula Rumah Jabatan Wakil Bupati Bone, saat puluhan peserta berkumpul mengikuti Dialog Publik Dibalik Diam: Mitos, Stigma, dan Harapan tentang HIV Kamis, 17 Juli 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh Relawan Kesehatan Indonesia Kabupaten Bone, berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bone sebagai wujud kepedulian bersama terhadap isu HIV/AIDS yang kerap masih menjadi momok di masyarakat.
Dialog publik ini menghadirkan jajaran pembicara penting: Wakil Bupati Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM, Plt. Kepala Dinas Kesehatan drg. H. Yusuf, M.Kes, Kabid P2P Dinkes dr. Kasmawar Abbas, DK, serta Sulfiana, STr.Kes, anggota DPRD Bone dari Komisi IV. Diskusi berjalan hangat dipandu oleh jurnalis senior Bahtiar Parenrengi. Hadir pula Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Bone Hj. Maya Damayanti Andi Akmal yang turut memberi dukungan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM, menegaskan bahwa stigma terhadap orang dengan HIV harus segera dilawan. “Banyak mitos berkembang di masyarakat yang justru menambah penderitaan mereka. HIV memang sering dikaitkan dengan perilaku berisiko, tapi tidak semua kasus terjadi karena kesengajaan. Bahkan melalui transfusi darah pun bisa menular,” ujarnya.
Ia menambahkan, kemajuan ilmu kedokteran saat ini telah menghadirkan harapan baru bagi mereka yang terjangkit. “Obat sudah ada, sehingga orang dengan HIV bisa tetap hidup normal dan produktif. Kita harus membantu mereka, bukan mengucilkan,” tegas Andi Akmal.
Plt. Kadis Kesehatan drg. H. Yusuf, M.Kes, dan Kabid P2P Dinkes dr. Kasmawar Abbas, DK, dalam paparannya juga menekankan pentingnya edukasi, pemeriksaan dini, dan dukungan keluarga. Sementara Sulfiana, anggota DPRD Bone Komisi IV, mengungkapkan perlunya sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, legislatif, hingga masyarakat.
Dialog ini pun menjadi momentum refleksi bagi para peserta. Isu HIV bukan hanya soal medis, tetapi juga persoalan sosial yang membutuhkan keberanian untuk membuka ruang diskusi. Di tengah tantangan stigma, hadirnya ruang dialog seperti ini menjadi langkah kecil namun berarti, membangun kesadaran bahwa HIV bukan kutukan melainkan tantangan kesehatan yang bisa diatasi bersama.
Di akhir dialog, Wakil Bupati mengajak seluruh pihak untuk terus menyuarakan pola hidup sehat dan saling merangkul. “Lewat diskusi ini, mari kita sosialisasikan pentingnya hidup sehat dan peduli terhadap sesama. HIV bukan akhir segalanya,” pungkasnya. (*)



Tinggalkan Balasan