
BONE–Ajang pencarian bakat “Lapas Idol” di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Watampone akhirnya mencapai puncaknya dengan pengumuman pemenang. Setelah melalui proses penyisihan dan final yang berlangsung meriah selama enam hari, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menampilkan talenta terbaik mereka di hadapan dewan juri, petugas Lapas, dan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) IAIN Bone, Sabtu (27/9).
Babak final mempertemukan 4 (empat) peserta dari total 60 peserta awal. Mereka membawakan 2 lagu, lagu dan lagu wajib (bugis) pilihan masing-masing dengan kriteria penilaian mencakup kualitas vokal, penghayatan, dan penampilan panggung. Dewan juri yang terdiri dari petugas Lapas dan perwakilan mahasiswa PPL IAIN Bone menilai setiap penampilan secara terbuka dan transparan.
Berdasarkan hasil penilaian akhir dewan juri, juara Pertama diraih Dewi (nomor peserta 03), disusul Wanda (01) sebagai Juara Kedua dengan, dan Yusin (02) menempati Juara Ketiga serta Dado (04) terpilih sebagai Peserta Favorit . Para pemenang menerima hadiah sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan dedikasi mereka.
Salah satu finalis, Dewi, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan. “Saya merasa lebih percaya diri, kegiatan seperti ini memberi semangat baru dan membuat kami merasa dihargai,” tuturnya disambut tepuk tangan meriah rekan-rekan WBP lainnya.
Pelaksana Harian (Plh) Kalapas Watampone yang juga Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik, Arief Wicaksono, mengungkapkan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan ini. “Kegiatan Lapas Idol menjadi sarana yang efektif untuk menyalurkan bakat seni warga binaan dan menjadi hiburan bagi WBBP yang sedang menjalani masa pidananya. Antusiasme peserta dan dukungan seluruh petugas menunjukkan bahwa pembinaan kreatif seperti ini dapat menciptakan suasana lapas yang lebih harmonis dan produktif. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa PPL IAIN Bone atas kolaborasi dan dukungan yang membuat acara ini berjalan lancar dan penuh warna,” ujarnya.
Ditempat berbeda, Kepala Lapas Kelas IIA Watampone Saripuddin Nakku, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga kegiatan ini bisa berjalan lancar dan aman. “ Alhamdulillah kegiatan ini bisa berjalan lancar dan aman, tidak terlepas dari kerjasama semua pihak , baik petugas, mahasiswa PPL IAIN Bone dan WBP. Ajang ini bukan sekadar hiburan, tetapi bagian penting dari pembinaan kepribadian. Seni musik terbukti mampu menumbuhkan rasa percaya diri, kemandirian, dan kekuatan mental bagi warga binaan. Kami berharap pengalaman ini menjadi bekal positif ketika mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Saripuddin menambahkan bahwa penyelenggaraan “Lapas Idol” sejalan dengan 13 Program Akselerasi dan Perintah Harian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan khususnya penyelenggaraan fungsi pemasyarakatan mulai dari pelayanan, pembinaan, pembimbingan kemasyarakatan, dengan baik dan senantiasa menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Kegiatan seni seperti ini adalah contoh nyata implementasi program akselerasi yang menitikberatkan pada rehabilitasi holistik dan pemberdayaan warga binaan.
Dengan berakhirnya “Lapas Idol”, pihak Lapas Watampone berharap kegiatan seni semacam ini dapat menjadi program berkelanjutan. Selain memperkuat kebersamaan, lomba ini terbukti menghadirkan suasana harmonis di dalam Lapas sekaligus menjadi inspirasi bagi satuan kerja pemasyarakatan lain dalam mendukung 13 Program Akselerasi Kemenimipas demi terwujudnya pembinaan yang kreatif, humanis, dan berdaya guna. (*)



Tinggalkan Balasan