Semangat Merdeka Menyapa Pelosok, BAZNAS Bone Salurkan 1.000 Paket Sekolah untuk Siswa Kurang Mampu

Bone — Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, semangat merah putih tak hanya berkibar di tiang bendera, tetapi juga hadir dalam bentuk senyum anak-anak di pelosok Kabupaten Bone. Kamis (14/08), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bone menyalurkan 1.000 paket perlengkapan sekolah bagi siswa-siswi Sekolah Dasar dari keluarga kurang mampu di dua wilayah: Kecamatan Bontocani dan Kecamatan Ajangale.

Bantuan yang diberikan bukan sekadar tas, buku, dan alat tulis. Lebih dari itu, paket ini membawa pesan kepedulian dan dukungan terhadap pendidikan dasar, terutama bagi mereka yang berjuang di tengah keterbatasan.

Di Kecamatan Bontocani, suasana hangat terasa ketika Ketua BAZNAS Bone, Drs. H. Zainal Abidin, menyerahkan langsung bantuan kepada para siswa. Didampingi Wakil Ketua IV H. Ihsan Abdullah, S.Pi, Camat Bontocani, Kapolsek, dan seluruh kepala SD se-Kecamatan Bontocani, momen tersebut menjadi perayaan kecil yang sarat makna.
“Ini adalah bentuk nyata kepedulian BAZNAS terhadap dunia pendidikan, khususnya bagi anak-anak dari keluarga yang membutuhkan. Semangat kemerdekaan harus dirasakan oleh seluruh rakyat, termasuk para pelajar,” ujar H. Zainal Abidin penuh semangat.

Sementara itu, di Kecamatan Ajangale, penyaluran tak kalah meriah. Wakil Ketua I Rusmin Igho, S.H., Wakil Ketua II H. Muhaemin Ali, Lc., dan Wakil Ketua III Haryany, S.Ag., MH., turun langsung menyerahkan bantuan, disambut hangat oleh pemerintah setempat yang mendukung penuh program ini.

Bagi anak-anak yang menerima, paket perlengkapan sekolah ini menjadi bekal berharga untuk memulai tahun ajaran dengan percaya diri. Bagi BAZNAS, ini adalah wujud nyata dari semangat gotong royong dan kebersamaan yang diwariskan para pejuang kemerdekaan.

Harapannya, program ini tidak hanya mendorong semangat belajar para siswa, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan bersama untuk membangun generasi penerus yang cerdas, mandiri, dan berkarakter—sesuai cita-cita kemerdekaan yang kini telah berusia delapan dekade. (*)