BONE–Momentum Hari Ulang Tahun ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia membawa makna berbeda di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Watampone. Pada Minggu (17/8), sebanyak 415 warga binaan mendapatkan remisi umum, sementara 465 lainnya menerima remisi dasawarsa, sebagai penghargaan atas perilaku baik dan kesungguhan mereka mengikuti program pembinaan.

Acara penyerahan remisi berlangsung di Aula Lapas Watampone, dihadiri Bupati Bone bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pegawai Lapas, Dharma Wanita Persatuan, serta warga binaan.

Kepala Lapas Kelas IIA Watampone, Saripuddin Nakku, menegaskan bahwa remisi bukanlah hak mutlak, melainkan bentuk apresiasi negara bagi warga binaan yang berkomitmen memperbaiki diri.
“Pemberian remisi merupakan penghargaan atas upaya mereka dalam menunjukkan perilaku baik selama menjalani pidana. Kami berharap hal ini menjadi motivasi untuk terus berbenah,” ujarnya.

Setelah pembacaan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM oleh Kepala Seksi Binadik, Bupati Bone menyerahkan langsung SK remisi kepada perwakilan warga binaan, didampingi Kepala Lapas. Momen itu semakin hangat dengan penyerahan cendera mata berupa karya buatan warga binaan, sebagai simbol kreativitas dan kemandirian.

Adapun rincian remisi umum tahun 2025 adalah:

Remisi 1 bulan: 199 orang

Remisi 2 bulan: 127 orang

Remisi 3 bulan: 85 orang

Remisi 4 bulan: 43 orang

Remisi 5 bulan: 33 orang

Remisi 6 bulan: 8 orang
Total: 415 orang

Dalam sambutannya, Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM menegaskan dukungan pemerintah daerah terhadap proses reintegrasi sosial warga binaan pasca menerima remisi.
“Warga binaan yang sudah mendapatkan remisi harus kita prioritaskan agar bisa kembali berperan di masyarakat. Kami membuka kesempatan, misalnya melalui penempatan kerja di Pabrik Gula Camming dan pelibatan dalam program pelatihan MBG. Dengan begitu, mereka tidak hanya bebas, tetapi juga memiliki keterampilan dan kesempatan kerja yang nyata,” jelasnya.

Usai penyerahan remisi, Bupati Bone bersama Kepala Lapas meninjau pameran hasil karya warga binaan yang dipamerkan di area Lapas. Beragam produk kreatif hasil pembinaan, mulai dari kerajinan tangan hingga karya seni, menjadi bukti nyata semangat perubahan dari balik jeruji.

Kegiatan ini tidak hanya menandai semangat kemerdekaan, tetapi juga membuka lembaran baru bagi warga binaan untuk menatap masa depan. Dengan remisi yang diterima, mereka diharapkan semakin termotivasi untuk berperilaku baik, mengikuti pembinaan, dan siap kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang bermanfaat. (*)