BONE–Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bone resmi membuka pendaftaran calon ketua pada Kamis, 20 Maret 2025. Di hari pertama, sosok yang tidak asing di dunia olahraga Bone, Drs. Asiswa Karim, menjadi kandidat pertama yang mengambil formulir pendaftaran. Kehadirannya diterima langsung Ketua Penyaringan Drs. A. Abd. Gaffar, MM bertempat di Sekretariat KONI Bone Jl Petta Ponggawae, Kamis, 20 Maret 2025.

Asiswa bukan nama baru di KONI. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua I serta Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KONI pada masa transisi. Selain itu, rekam jejaknya di birokrasi Kabupaten Bone pun terbilang panjang. Jabatan eselon II seperti Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Kepala Dinas Perhubungan, dan Kepala Balitbanda pernah ia emban.

Dengan pengalaman itu, Asiswa Karim menjadi kandidat kuat dalam kontestasi ini. Hingga hari pertama pendaftaran, ia telah mengantongi 30 rekomendasi dari cabang olahraga (cabor), jauh melampaui syarat minimal 13 rekomendasi. Dari total 39 cabor di Kabupaten Bone, hanya tujuh yang belum memberikan dukungan, sementara satu cabor, Pickleball, belum bisa berpartisipasi karena belum dilakukan pelantikan pengurusnya.

Setelah mendaftar, Asiswa Karim menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam pemilihan Ketua KONI bukan karena ambisi pribadi, melainkan dorongan dari berbagai pihak yang menginginkan perubahan dan peningkatan prestasi olahraga di Bone.

“Saya ikut kontestasi bukan karena kemauan sendiri, tapi karena ada harapan teman-teman. Saya ingin kembali mengabdi dan bernostalgia dengan dunia olahraga Bone. Saya lama di KONI, pernah menjadi Wakil Ketua I, dan pernah menjadi Plt pada masa transisi,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi antara KONI dan berbagai pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah.

“KONI tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada konektivitas dengan Pemda. KONI ini adalah perpanjangan tangan Pemda, dan yang bertanggung jawab terhadap pembinaan olahraga adalah Bupati. Jadi, sinergi itu sangat penting,” jelasnya.

Asiswa Karim juga memiliki visi yang jelas dalam pembinaan olahraga di Bone. Menurutnya, pembinaan harus efektif, inovatif, dan dimulai sejak Pra-Porda sebelum menargetkan prestasi di Pekan Olahraga Daerah (Porda).

“Kita harus genjot di Pra-Porda dulu, baru berbicara Porda. Saya tahu peta olahraga di Bone, dan saya paham cabang olahraga mana yang harus didorong untuk mendulang medali. Saya sudah bertemu dengan Bupati, dan harapannya sama: bagaimana Bone bisa berprestasi,” tegasnya.

Salah satu fokusnya adalah pengembangan atlet lokal dengan sistem pembinaan jangka panjang. Menurutnya, atlet lokal harus menjadi prioritas dalam setiap kejuaraan agar Bone bisa mencetak lebih banyak juara di tingkat provinsi maupun nasional.

Dengan dukungan mayoritas cabor dan pengalaman yang matang di bidang olahraga serta pemerintahan, Asiswa Karim hampir pasti akan melaju tanpa pesaing dalam pemilihan Ketua KONI Bone. Kini, tinggal menunggu proses penyaringan sebelum akhirnya resmi ditetapkan sebagai pemimpin baru KONI Kabupaten Bone. (*)