Bone — Kabupaten Bone terus menunjukkan komitmen kuat dalam menuntaskan persoalan stunting. Dari total 372 desa/kelurahan, kini tinggal 21 desa yang masih menjadi lokus stunting. Capaian ini merupakan hasil kerja keras Tim Terpadu 8 Pilar Penurunan Stunting yang terus mengatur strategi menuju target “Bone Zero Stunting”.

Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen penuh dalam upaya percepatan penurunan stunting sebagai bagian dari visi besar menjadikan Bone bukan hanya lumbung pangan, tetapi juga daerah dengan sumber daya manusia unggul dan sehat.

“Kita komitmen wujudkan Bone Zero Stunting. Sebagai daerah lumbung pangan, pola konsumsi masyarakat harus sehat dan rajin. Kita dorong juga tambahan makan bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil,” ujar Bupati Andi Asman.

Upaya ini dilakukan secara terpadu melalui kolaborasi lintas sektor. Tim 8 Pilar melibatkan berbagai unsur, mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, hingga PKK dan Kader Posyandu di tingkat desa.

Pendekatan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada pemberian makanan tambahan, tetapi juga pendidikan gizi, perbaikan sanitasi, dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, pola konsumsi pangan lokal juga menjadi perhatian penting, agar masyarakat memanfaatkan hasil bumi Bone yang melimpah untuk kebutuhan gizi seimbang keluarga.

Di beberapa desa yang berhasil lepas dari status stunting, terlihat dampak nyata dari sinergi ini. Misalnya, dengan adanya dapur sehat, taman gizi, dan kegiatan senam bersama ibu dan anak, angka kasus stunting menurun signifikan.

Pemerintah Kabupaten Bone menargetkan tidak ada lagi desa yang masuk dalam kategori stunting. Dengan sinergi 8 pilar dan komitmen seluruh pihak, Bone optimistis mencapai Zero Stunting, sejalan dengan semangat program “BerAmal” (Bersama Andi Asman dan Andi Akmal) untuk membangun masyarakat sehat, produktif, dan sejahtera. (*)