BONE– Bertempat di lapangan UPT SMAN 7 Bone pada Selasa pagi, 1 Oktober 2025. Ratusan siswa berdiri tegap mengikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025, yang tahun ini mengusung tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya.”

Hadir dalam kegiatan ini Kasi Pembinaan SMA Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Bone, Dr. H. Shabiel Zakaria, M.Pd, yang sekaligus bertindak sebagai pembina upacara. Upacara ini merupakan tindak lanjut dari arahan Dinas Pendidikan Andalan Sulawesi Selatan dan petunjuk dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik di seluruh Indonesia.

Dalam suasana penuh semangat kebangsaan, seluruh siswa secara serentak membacakan Ikrar Pancasila, menyatakan tekad untuk menjaga dan menghidupkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam amanatnya, Dr. H. Shabiel Zakaria menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara atau simbol, tetapi pedoman hidup dan perekat bangsa.

“Tema tahun ini mengingatkan kita bahwa Pancasila bukan hanya teks yang dihafalkan, melainkan pedoman dan penuntun dalam mengarungi perjalanan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Beliau menjelaskan bahwa Pancasila lahir dari kearifan para pendiri bangsa yang berhasil merangkum nilai-nilai luhur dari seluruh daerah di Nusantara.

“Pancasila adalah titik temu dari perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa. Karena itulah ia mampu menjadi perekat bangsa yang menjadikan kita tetap satu dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” tambahnya.

Kepada para siswa, Dr. Shabiel memberikan pesan mendalam agar mereka terus belajar dengan sungguh-sungguh, berakhlak mulia, menjunjung tinggi persaudaraan, serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Momentum Hari Kesaktian Pancasila, menurutnya, harus menjadi titik refleksi bagi seluruh insan pendidikan untuk memperkuat fondasi karakter kebangsaan di sekolah.

“Saya mengajak semua stakeholder pendidikan untuk menyatukan tekad menjadikan Pancasila sebagai fondasi pendidikan dan karakter generasi muda. Dengan Pancasila, kita mantapkan langkah menuju Indonesia Raya yang maju, berdaulat, adil, dan makmur,” tuturnya.

Menutup amanatnya, ia berpesan agar seluruh pihak senantiasa memohon ridha Tuhan dalam setiap langkah membangun pendidikan.

“Jangan lupa berdoa, semoga Allah SWT senantiasa meridai setiap ikhtiar kita dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun generasi emas Indonesia 2045,” pungkasnya.

Upacara berakhir dengan pembacaan doa bersama dan lagu-lagu kebangsaan yang menggema dari seluruh peserta. Momen ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi menjadi pengingat akan tanggung jawab besar untuk menjaga api Pancasila tetap menyala di hati generasi penerus bangsa. (*)