BONE–Riswandi Fajar, S.P., seorang petani milenial asal Ta’cipong, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, mendapat kesempatan istimewa setelah lolos seleksi sebagai peserta magang ke Jepang tahun 2025. Program ini diselenggarakan oleh Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pertanian, bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Swadaya Masyarakat (P4S) yang dikelola oleh alumni magang Jepang.
Sebelum berangkat ke Negeri Sakura, Riswandi menemui Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, untuk meminta restu sekaligus berdiskusi mengenai prospek pertanian modern yang bisa diterapkan di Bone. Dalam pertemuan tersebut, Bupati Bone menyampaikan apresiasi dan harapan besar agar Riswandi dapat menyerap ilmu sebanyak mungkin selama di Jepang dan menerapkannya sepulang ke tanah air.
“Ini adalah kesempatan luar biasa bagi anak muda Bone untuk belajar pertanian berteknologi maju. Saya berharap Riswandi bisa membawa pulang inovasi yang bisa kita terapkan di daerah, terutama dalam peningkatan hasil panen dan efisiensi pertanian,” ujar Bupati Andi Asman Sulaiman.
Riswandi berhasil lolos dari proses seleksi ketat yang berlangsung sejak 5 Oktober hingga 30 November 2024 di enam lokasi P4S di Indonesia. Dari ratusan peserta yang mengikuti seleksi, hanya 33 orang yang akhirnya terpilih sebagai peserta utama magang ke Jepang.
Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada petani muda dalam menerapkan teknologi pertanian modern, efisiensi penggunaan lahan, serta strategi pemasaran hasil pertanian yang lebih kompetitif. Jepang dikenal dengan sistem pertaniannya yang maju, termasuk pemanfaatan teknologi canggih dalam budidaya tanaman, pengelolaan lahan, serta distribusi hasil panen.
Sebagai seorang petani milenial, Riswandi mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas kesempatan ini.
“Ini adalah impian saya sejak lama. Saya ingin belajar bagaimana Jepang mengelola pertanian dengan teknologi yang maju dan menerapkannya di kampung halaman. Saya berharap pengalaman ini bisa membawa manfaat bagi petani muda di Bone,” ujarnya.
Keberangkatan Riswandi ke Jepang tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi Kabupaten Bone. Diharapkan, ilmu yang diperoleh selama magang dapat membantu menciptakan pertanian yang lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan di daerahnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan semangat para petani muda, masa depan pertanian Bone semakin cerah. Riswandi Fajar menjadi bukti bahwa anak muda bisa berperan besar dalam memajukan sektor pertanian, bahkan hingga ke tingkat internasional.



Tinggalkan Balasan