BONE — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Watampone terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan ruang pembinaan yang humanis dan berorientasi pada pendidikan bagi warga binaan. Salah satu wujudnya tampak melalui partisipasi dalam Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerima Bantuan Buku untuk Perpustakaan Lapas/Rutan Tahun 2025 yang digelar secara daring, Selasa (21/10).

Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WITA ini diikuti oleh Soefriyadi, Pengadministrasi Perpustakaan Lapas Watampone, dari Ruang Loket Pengaduan Lapas Kelas IIA Watampone. Bimtek tersebut merupakan tindak lanjut dari surat Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan Nomor B.8303/4/PPP.03.00/X.2025 tanggal 10 Oktober 2025.

Sosialisasi dibuka langsung oleh Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, dan turut dihadiri secara virtual oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Dalam forum tersebut dibahas berbagai hal penting, mulai dari mekanisme penyaluran bantuan buku untuk perpustakaan di lingkungan pemasyarakatan, pendataan perpustakaan, hingga sesi tanya jawab mengenai teknis pelaksanaan program.

Bagi Lapas Watampone, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas administratif, tetapi bagian dari langkah strategis dalam membangun budaya literasi di balik jeruji. Kepala Lapas Kelas IIA Watampone, Saripuddin Nakku, menyambut positif kegiatan ini.

“Melalui bantuan buku dan pembinaan teknis seperti ini, kami berharap perpustakaan Lapas dapat semakin aktif dan menjadi sarana pembinaan intelektual bagi warga binaan. Buku bukan hanya sumber ilmu, tetapi juga jendela perubahan bagi mereka yang ingin memperbaiki diri,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengoptimalkan pengelolaan perpustakaan sebagai bagian integral dari pembinaan kemandirian dan peningkatan wawasan warga binaan. Menurutnya, literasi adalah kunci penting dalam proses reintegrasi sosial narapidana setelah kembali ke masyarakat.

Dengan adanya kegiatan ini, Lapas Watampone semakin memperkuat perannya sebagai lembaga pembinaan yang tak hanya menegakkan disiplin, tetapi juga menumbuhkan semangat belajar dan harapan baru. Melalui buku-buku yang akan hadir di rak-rak perpustakaan, diharapkan lahir kesadaran baru di kalangan warga binaan bahwa setiap halaman yang dibaca bisa menjadi langkah kecil menuju perubahan besar dalam hidup mereka. (*)