BONE — Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM mengungkapkan persoalan klasik yang masih membayangi dunia pendidikan di Kabupaten Bone: distribusi guru yang belum merata.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Bupati saat memimpin rapat evaluasi triwulan kedua di Aula Lateya Riduni, Selasa (08/07/2025). Di hadapan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pejabat teknis, Bupati menegaskan bahwa formasi pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) belum mampu menjangkau seluruh sekolah, terutama di wilayah pelosok.
“Penempatan guru kita belum merata. Formasi CPNS maupun PPPK masih belum menjangkau semua sekolah. Maka dari itu saya minta kepada Kepala Dinas Pendidikan agar penempatan PPPK bisa fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan sekolah di lapangan,” tegas Bupati Andi Asman.
Selain meminta penyesuaian formasi, Bupati juga menekankan pentingnya penguatan struktur internal di Dinas Pendidikan. Ia mengingatkan bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Drs. A. Fajaruddin, MM, dalam waktu dekat akan memasuki masa purna bakti.
“Pak Kadis akan segera purna bakti, saya minta dilakukan penguatan ke seluruh Kepala Bidang. Supaya sistem kerja di Dinas Pendidikan tetap berjalan dengan baik meski nanti terjadi pergantian pimpinan,” pesannya.
Rapat evaluasi ini menjadi momentum bagi Bupati untuk memastikan program-program strategis di bidang pendidikan tetap berjalan optimal. Pemerintah Kabupaten Bone berkomitmen untuk memperjuangkan pemerataan guru, agar mutu pendidikan di desa terpencil tidak tertinggal dari sekolah-sekolah di perkotaan.
Pemerataan tenaga pendidik ini diharapkan mampu menjawab tantangan krisis guru di pelosok, sekaligus mendukung peningkatan kualitas pembelajaran bagi generasi muda Bone. (*)



Tinggalkan Balasan