BONE — Desa Palakka, Kecamatan Kahu, Rabu (18/9), tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Hamparan padi yang menguning dipenuhi wajah-wajah sumringah para petani. Di tengah semangat itu, Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M., hadir langsung melakukan panen raya padi dalam rangka Festival Panen Raya Padi yang digelar bekerja sama dengan Syngenta Indonesia.

Festival ini bukan sekadar ajang syukuran hasil pertanian, melainkan juga ruang kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pihak swasta. Berbagai stand edukasi dan pameran teknologi pertanian Syngenta meramaikan acara, mulai dari produk benih, pupuk, hingga pestisida ramah lingkungan.

Bupati Bone menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kolaborasi tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, memberikan pemahaman kepada petani dalam meningkatkan hasil pertaniannya. Kolaborasi seperti ini harus terus ditingkatkan. Terima kasih kepada pihak Syngenta yang telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah,” ujarnya.

Selain menyinggung pentingnya inovasi pertanian, Bupati juga menekankan soal dukungan infrastruktur. Ia memastikan jalan penghubung Libureng–Kahu dan Kahu–Sinjai akan segera diperbaiki melalui koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
“Sebagus apapun hasil pertanian, kalau jalannya rusak tetap tidak optimal. Insya Allah poros Libureng–Kahu, Kahu–Sinjai bakal dikerjakan tahun ini,” tambahnya.

Syngenta Indonesia melalui produknya Amistartop memperkenalkan teknologi yang diklaim mampu meningkatkan hasil panen dari rata-rata 5 ton menjadi 7 ton per hektare. Regional Sales Manager PT Syngenta Indonesia wilayah Sulawesi–Kalimantan, Muh. Tahir, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendorong pertanian berkelanjutan.
“Petani adalah mitra kami. Produksi padi di daerah ini cukup tinggi, bahkan di atas rata-rata nasional. Kegiatan ini bagian dari komitmen kami dengan tagline Petani Maju,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt. Camat Kahu, Andi Asis, menegaskan bahwa Kahu merupakan salah satu penopang utama lumbung padi di Bone. Dengan potensi lahan 5.000 hektare sawah irigasi dan 3.000 hektare sawah tadah hujan, wilayah ini terus menjadi andalan produksi padi.
“Situasi wilayah aman dan kondusif, dan kami sangat berterima kasih atas perhatian Bapak Bupati Bone,” ucapnya.

Festival panen ini pun meninggalkan pesan kuat: pertanian Bone bukan hanya urusan petani semata, melainkan hasil sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat yang terus berkomitmen menuju swasembada pangan berkelanjutan. (*)