BONE–Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, pulang kampung untuk bernostalgia di tanah kelahirannya sekaligus menggelar acara buka puasa bersama Sabtu, 29 Maret 2025. Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan, dari kehidupan sederhana hingga menjadi salah satu pejabat tinggi di negeri ini.

“Saya hidup di sini bersama 12 saudara. Dulu, keseharian saya adalah mengambil air dari bawah, memikulnya ke rumah. Pohon kelapa di sekitar rumah yang kami tanam dulu kini terus berbuah. Kami menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan dan perjuangan,” kenangnya dengan mata berbinar.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk anggota DPR RI H. Andi Amar Ma’ruf Sulaiman, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi, serta para kepala daerah dari berbagai kabupaten dan kota, seperti Bupati Bone, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Bupati Wajo, Wakil Bupati Gowa, Wakil Bupati Bulukumba, Bupati Soppeng, dan Bupati Takalar.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian juga berbicara mengenai keberhasilan sektor pertanian Indonesia yang kini berada dalam posisi terbaik di Asia.

“Alhamdulillah, saat ini pupuk sudah tidak ada masalah. Pertanian kita mengalami kenaikan yang signifikan di Asia. Saya tidak akan mempermalukan masyarakat kita. Saya ke Jakarta berkat doa dari masyarakat, dan saya dipanggil kembali untuk melanjutkan amanah ini,” ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa Presiden RI sempat menghubunginya tadi malam, membahas pentingnya stabilitas pangan nasional. Menurutnya, banyak negara saat ini tengah mengalami krisis pangan, termasuk kesulitan dalam memenuhi kebutuhan beras. “Alhamdulillah negara kita masih dalam keadaan aman,” ujarnya.

Di hadapan para pejabat daerah, Menteri Pertanian menyampaikan pesan moral yang selalu dipegang teguh dalam hidupnya.

“Pesan orang tua saya, ingat gubernur dan bupati, jangan ambil hak rakyat, buat mereka tersenyum. Ini adalah amanah yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini ada 58 negara yang mengalami kelaparan dan kekurangan gizi. Dengan jumlah penduduk mencapai 280 juta jiwa, Indonesia harus memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan stabil.

“Malaysia kini berebutan pangan, sementara produksi kita meningkat 52 persen. Sekuat tenaga, saya wakafkan hidup saya untuk merah putih. Mimpi kita adalah menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia,” tambahnya dengan penuh semangat.

Pemerintah terus berupaya memperkuat sektor pertanian dan perikanan sebagai penopang ketahanan pangan nasional. Menteri Pertanian mengungkapkan bahwa dana sebesar Rp145 triliun telah dialokasikan untuk pembangunan di berbagai sektor tersebut guna mempersiapkan masa depan generasi mendatang.

“Selain itu, bapak preside juga telah berhasil menghemat Rp700 triliun untuk efisiensi pembangunan di Indonesia. Semua ini demi memastikan negeri ini tetap kuat dan mandiri dalam sektor pangan,” jelasnya.

Dengan semangat tinggi, Andi Amran Sulaiman menegaskan kembali komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dunia dalam sektor pangan. “Indonesia akan mengambil peran besar dalam pangan dunia. Kita akan terus berjuang agar negeri ini mandiri dan tidak bergantung pada negara lain,” pungkasnya.

Acara buka puasa bersama ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi momentum refleksi bagi masyarakat Bone dan sekitarnya akan pentingnya perjuangan, kerja keras, serta kepedulian terhadap rakyat. Dengan optimisme dan tekad kuat, Menteri Pertanian RI berkomitmen untuk terus mengawal pembangunan pertanian Indonesia menuju kejayaan di masa depan. (*)