BONE–Aula Lateya Riduni di Kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone berubah menjadi ruang dialog pembangunan. Ratusan pemangku kepentingan dari berbagai pelosok Kabupaten Bone berkumpul untuk satu tujuan: menyusun cetak biru masa depan Bone melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2026.

Dibuka langsung oleh Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M., didampingi Wakil Bupati Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., M.M., Musrenbang ini menjadi wujud nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam merajut partisipasi masyarakat, dari tingkat dusun hingga kabupaten.

“Musrenbang adalah ruh perencanaan. Di sinilah sinkronisasi program, kewenangan, dan anggaran dimatangkan, agar pembangunan benar-benar hadir menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Bupati Bone dalam sambutannya.

Tak hanya hadir secara fisik, acara ini juga membuka ruang virtual. Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Sulawesi Selatan, Andi Winarno Eka Saputra, S.H., M.H., mewakili Gubernur Sulsel, turut menyapa dan memberikan arahan secara daring.

Sejumlah tokoh penting turut menyemarakkan forum ini: Ketua TP PKK Bone Hj. Maryam A. Asman, Ketua DPRD Bone Andi Tenri Walinonong, jajaran Forkopimda, para camat, kepala OPD, anggota DPRD, serta tamu undangan dari berbagai elemen masyarakat.

Uniknya, Musrenbang RKPD 2026 ini menandai arah baru. Untuk pertama kalinya, Pemkab Bone berencana memulai Musrenbang dari tingkat dusun. Sebuah langkah maju dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih inklusif dan responsif.

“Kita ingin mulai dari yang paling bawah. Usulan dari masyarakat dusun, kalau bisa dijawab di desa, selesaikan di desa. Yang tidak bisa, baru kita bawa ke tingkat kabupaten, sesuai kemampuan daerah,” jelas Bupati.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya mengintegrasikan hasil reses DPRD Bone ke dalam perencanaan, agar pokok-pokok pikiran legislatif bisa menjadi bagian dari roadmap pembangunan daerah.

Sebagai bentuk motivasi, Pemkab Bone memberikan piagam penghargaan kepada kecamatan terbaik dalam pelaksanaan Musrenbang, serta OPD terbaik dalam mengelola forum Musrenbang mereka. Ini bukan sekadar simbol, tapi wujud apresiasi atas sinergi dan inovasi yang mereka bangun.

Musrenbang RKPD tahun ini mengusung tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Berbasis Tata Kelola Pangan yang Terintegrasi.” Tema ini menjadi jawaban atas tantangan nyata yang dihadapi Bone, terutama dalam menjaga kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani secara merata.

Tak hanya mengandalkan APBD, Bupati Bone juga mengumumkan bahwa Bone mendapat bantuan dari Kementerian PUPR berupa 17 titik irigasi, termasuk optimalisasi 10.500 hektare pada tahap pertama dan 50 ribu hektare pada tahap kedua. Angin segar bagi sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

Musrenbang RKPD ini juga menjadi panggung untuk menyegarkan kembali visi “Maberre” yang digaungkan Bupati: Mandiri, Berkeadilan, dan Berkelanjutan.

“Bone tak akan bisa dibangun hanya dengan APBD. Kita butuh inovasi, kolaborasi, dan tentu saja, partisipasi masyarakat dari akar rumput hingga ke pucuk pimpinan daerah,” tutup Bupati Asman Sulaiman dengan penuh semangat.

Dengan semangat kolaboratif dan visi yang jelas, Musrenbang RKPD 2026 menjadi penanda bahwa Kabupaten Bone sedang berjalan di atas rel pembangunan yang inklusif, terencana, dan berorientasi masa depan. (*)