Tangerang — Malam penganugerahan Olimpiade TIK dan Informatika Nasional (OTN) 2025 di ICE BSD Serpong, Tangerang, terasa hangat dan penuh antusiasme Sabtu, 25 Oktober 2025. Dari panggung megah yang dipenuhi sorotan lampu, terdengar sorak tepuk tangan riuh saat nama SMP Islam Athirah Bone diumumkan sebagai Juara 1 Kategori Film Pendek.
Bagi tim kecil dari Bone ini, momen itu menjadi penutup manis dari perjalanan panjang yang dimulai sejak Agustus. Tiga siswa Aliya Ramadhani Abdullah, Muhammad Ravief Radithya Kahar, dan Syazani Zalikha Bismar sukses menorehkan prestasi gemilang, mengungguli puluhan peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.
Mereka mengusung karya berjudul “SIPAKAINGE”, film pendek yang sarat makna budaya dan teknologi. Kata sipakaingé sendiri berasal dari filosofi Bugis yang berarti saling mengingatkan dalam kebaikan. Dalam film berdurasi singkat itu, ketiganya menggambarkan sosok Andi Tenri, tokoh muda yang bekerja di Museum La Pawawoi, dan berupaya menjaga warisan budaya Bugis melalui video edukatif yang dipadukan dengan sentuhan teknologi digital.
“Film ini lahir dari ide sederhana, bagaimana budaya kita tidak hilang ditelan arus modernisasi. Kami ingin menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi jembatan untuk melestarikan budaya, bukan menggesernya,” tutur Aliya, salah satu anggota tim, usai menerima penghargaan.
Bagi Mutiara, S.Pd., guru pendamping tim, kemenangan ini terasa begitu emosional.
“Cukup terkejut juga ketika nama tim dinyatakan sebagai juara 1. Tentunya sangat bersyukur bisa jadi yang terbaik. Banyak-banyak selamat untuk anak-anak dan semua yang sudah mendukung sampai saat ini,” ucapnya haru.
Kepala SMP Islam Athirah Bone pun menyampaikan kebanggaan yang mendalam atas capaian siswanya.
“Alhamdulillah, deretan prestasi yang diraih ini menjadi bukti nyata komitmen SMP Islam Athirah Bone dalam mengembangkan potensi bernalar ilmiah dan kemampuan Teknologi Informasi serta kreativitas digital siswa kami di kancah nasional,” ungkapnya.
Olimpiade TIK dan Informatika Nasional (OTN) 2025 sendiri merupakan ajang bergengsi yang digagas oleh Ikatan Guru Informatika PGRI (IGTIK PGRI) bersama Komunitas Guru TIK dan KKPI (KOGTIK). Dengan tema besar “Technology For New Era”, kegiatan ini menjadi ruang bagi pelajar untuk berinovasi, berkreasi, dan berkolaborasi di tengah kemajuan teknologi informasi yang semakin cepat.
Di balik trofi kemenangan, tersimpan pesan kuat dari karya anak-anak Bone: bahwa budaya lokal dan teknologi modern tidak harus berseberangan. Melalui SIPAKAINGE, mereka mengingatkan generasi muda untuk tidak lupa pada akar budaya, sambil terus melangkah di era digital.
Bagi SMP Islam Athirah Bone, kemenangan ini bukan sekadar piala tetapi bukti bahwa semangat berkarya dan identitas budaya bisa bersatu, menghadirkan cahaya inspirasi dari Tanah Bugis untuk Indonesia. (*)



Tinggalkan Balasan