Nunukan, Kalimantan Utara — Di ujung utara Nusantara, tempat daratan Indonesia bersentuhan langsung dengan Malaysia, langkah kaki seorang pemimpin daerah dari Sulawesi Selatan meninggalkan kesan mendalam. Sabtu, 25 Oktober 2025, Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM bersama rombongan tiba di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara wilayah strategis yang dikenal sebagai garda terdepan NKRI.

Kunjungan ini bukan sekadar perjalanan dinas biasa. Selama dua hari berada di Sebatik, Bupati Bone memenuhi undangan tokoh masyarakat setempat, yang selama ini dikenal memiliki ikatan emosional dengan tanah Bugis Bone. Pertemuan berlangsung hangat, diwarnai kisah kerinduan dan kebanggaan akan persaudaraan lintas daerah yang tetap terjaga di wilayah perbatasan.

Namun, ada momen yang lebih menyentuh dari sekadar silaturahmi. Di senja hari, di antara riuh ombak dan langit jingga perbatasan, Bupati Andi Asman memilih menunaikan shalat Magrib berjemaah di atas KRI HIU kapal milik TNI AL yang tengah bersandar di perairan Sebatik, bersebelahan langsung dengan wilayah Tawau, Malaysia. Suasana hening seketika menyelimuti geladak kapal. Hembusan angin laut dan lantunan doa dari imam seolah menyatu, menegaskan makna spiritual dari perjalanan ini.

“Berada di wilayah terdepan seperti ini membuat kita sadar betapa luasnya negeri ini dan betapa pentingnya menjaga persatuan,” tutur Bupati Bone usai shalat berjemaah. “Kami ingin hadir bukan hanya untuk menjalin silaturahmi, tetapi juga meneguhkan semangat kebangsaan di daerah perbatasan.”

Kunjungan Bupati Bone ke Sebatik juga menjadi simbol kedekatan historis antara masyarakat Bone dan warga perantauan di Kalimantan Utara. Banyak dari mereka adalah keturunan Bugis yang telah lama menetap di kawasan perbatasan, namun tetap memegang erat budaya dan identitas Bone.

Bagi Andi Asman, yang dikenal memiliki perhatian besar terhadap nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan, momen shalat berjemaah di kapal perang TNI itu adalah bentuk penghormatan kepada para penjaga perbatasan. “Mereka adalah garda terdepan NKRI. Doa kami untuk mereka agar selalu diberi kekuatan dalam menjaga kedaulatan bangsa,” ujarnya. (*)