BONE–Bertempat di pelataran Planet Cinema Bone, Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Watampone, menjadi saksi upaya serius Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bone dalam mempersiapkan Pemilu Serentak 2024 Sabtu, 16 November 2024. Dengan menghadirkan simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bone, KPU Bone memantapkan langkah menuju pilkada yang tertib dan sukses.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Penjabat Bupati Bone Andi Winarno Eka Putra, SSTP, MH; Kapolres Bone AKBP Erwin Syah, SIK, MH; Ketua DPRD Bone Andi Tenri Walinono, SH, Ketua Bawaslu Bone Alwi, SE, perwakilan Dandim 1407/Bone pimpinan komisioner KPU Bone, serta Kepala Badan Kesbangpol Bone.
Penjabat Bupati Bone menegaskan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pelaksanaan Pilkada. “ASN harus netral. Jika ada pelanggaran, kita tunggu putusan pengadilan dan BKN sebagai dasar pengambilan keputusan,” tegasnya. Ia juga menyoroti pentingnya menjaga minggu tenang agar bebas dari potensi konflik.
“Minggu tenang harus dikawal dengan baik. Penyelenggara harus menjaga integritas, tidak boleh ada pengaruh yang memihak. Tugas kita hanya mensukseskan pilkada, biarkan pasangan calon bertarung secara sehat melalui visi dan misi,” tambah Andi Winarno.
Sementara itu, Kapolres Bone AKBP Erwin Syah, SIK, MH, menegaskan kesiapan Polri dalam menjaga stabilitas keamanan selama proses pilkada. Ia mengapresiasi kerja sama antara berbagai pihak dalam memastikan tahapan pilkada berjalan lancar.
Ketua KPU Kabupaten Bone, Yusran Tajuddin, menyampaikan bahwa simulasi ini tidak hanya menjadi alat sosialisasi, tetapi juga menjadi wadah untuk menyamakan persepsi antara saksi, pengawas, dan penyelenggara pemilu. “Simulasi ini penting agar semua pihak, termasuk saksi dan pengawas, memahami prosedur sesuai ketentuan perundang-undangan. Dengan demikian, mereka dapat mengontrol jalannya pemungutan dan penghitungan suara secara adil dan transparan,” jelas Yusran.
Lebih lanjut, Yusran mengingatkan bahwa masa kampanye tinggal sembilan hari sebelum memasuki masa tenang. “Masa tenang sering dianggap masa tegang karena semua proses harus tuntas, termasuk distribusi logistik. Kita perlu mengawal tahap ini dengan baik,” imbuhnya.
Simulasi ini diharapkan dapat mengidentifikasi potensi permasalahan sekaligus memastikan kesiapan semua elemen yang terlibat dalam pemilu. Dengan komitmen bersama dari pemerintah, penyelenggara, pengawas, dan aparat keamanan, Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Bone diharapkan dapat berlangsung aman, lancar, dan demokratis. (*)



Tinggalkan Balasan