BONE–H. Andi Asman Sulaiman, Bupati Bone terpilih periode 2025-2030, telah menyampaikan visi dan prinsip kerja yang akan ia jalankan bersama Wakil Bupati terpilih H. Andi Akmal Pasluddin. Di hadapan pejabat eselon II dan III pada kegiatan pelantikan Direktur dan Pengawas PDAM Wae Manurung pada Senin, 10 Februari 2025, Andi Asman menegaskan komitmennya untuk menghadirkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan disiplin.
“Sebagai manusia biasa, kami nanti akan menunjukkan hasil kerja yang luar biasa,” ujar Andi Asman dengan tegas. Ia menekankan bahwa dalam pemerintahannya tidak akan ada ruang untuk ASN yang bermain-main dengan tanggung jawabnya.
Andi Asman menekankan pentingnya ASN untuk bekerja dengan inovasi dan prestasi tanpa tekanan. “Yang jelas, siapa berprestasi, itu yang kita percayakan,” tegasnya. Dirinya berpesan agar pejabat yang diberikan amanah tidak takut kepada BerAmal, namun takutlah pada tuhan dan pekerjaannya karena itulah penilaiannya dalam bekerja.
Namun, ia juga memberikan peringatan keras bagi mereka yang menyimpang dari tugasnya. “Kalau ada pejabat yang bermain-main dan sudah masuk status terperiksa, langsung dinonaktifkan. Tapi kalau tidak ditemukan pelanggaran, dipromosikan. Itu budaya kerja,” tambahnya.
“Bisa saja nanti ASN dipecat, dari jabatannya. Apalagi non ASN wassalam,” tandasnya.
Menurutnya, Bone harus bergerak ke arah yang lebih baik dengan budaya kerja yang disiplin. “Tidak ada lagi ASN yang nongkrong terlalu lama di warkop, apalagi nongkron di jam kerja,” tegasnya.
Andi Asman juga menggarisbawahi bahwa dalam kepemimpinannya nanti tidak akan segan-segan memberhentikan pejabat yang tidak menjalankan tugas dengan baik. Bagi ASN yang tidak menunjukkan kinerja maksimal, bahkan pemecatan bisa menjadi konsekuensi yang diambil.
“Takutlah kepada Tuhan dan takutlah pada pekerjaan yang tidak beres,” pesannya dengan nada yang menandakan komitmen tinggi untuk menciptakan birokrasi yang bersih dan berprestasi.
Dengan prinsip kerja yang kuat dan ketegasan dalam tata kelola pemerintahan, masyarakat Bone menyimpan harapan besar bahwa kepemimpinan Andi Asman Sulaiman dan Andi Akmal Pasluddin dapat membawa Bone menjadi kabupaten yang lebih baik dan disiplin di segala lini.
Sebelum menjalani proses pelantikan sebagai Bupati Bone, ia telah melakukan pertemuan penting dengan sang kakak, H. Andi Amran Sulaiman, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian RI. Dalam pertemuan tersebut, H. Andi Amran menyampaikan pesan bermakna yang menjadi fondasi program pemerintahan ke depan.
“Tolong data orang miskin, jaga orang miskin, pelihara orang miskin, dan keluarkan mereka dari kemiskinan,” ujarnya.
Arahan ini sejalan dengan program nasional Presiden RI untuk Indonesia yang bebas dari kemiskinan dan stunting. Andi Asman menegaskan bahwa semua pejabat eselon II yang nantinya masuk dalam kabinet “berAmal” harus menandatangani komitmen mewujudkan Bone Mandiri, Berkeadilan, dan Berkelanjutan (Maberre).
“Kalau tidak bisa memenuhi komitmen ini, mohon maaf, bisa saja kita melakukan pelantikan setiap hari. Untuk menjadikan Bone lebih baik, kita harus bekerja maraton,” tegasnya.
Kemandirian Desa dan Aspirasi Rakyat sebagai Fokus Utama
Sebagai upaya menjadikan Bone lebih mandiri di tengah kondisi keuangan yang menantang, Bupati Bone menekankan pentingnya penguatan desa.
“Kita memiliki 372 desa dan kelurahan yang harus kita kuatkan. Desa harus berbasis usaha. Bumdes harus diberdayakan, dan desa harus berkreasi,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Tak hanya itu, jajaran pemerintah Kabupaten Bone diinstruksikan untuk lebih disiplin dalam menjalankan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) guna mengawal aspirasi masyarakat.
“Kita harus menghindari salah kamar dalam proses penganggaran. Semua sarana harus dilengkapi, dan setiap program harus dikawal dengan baik,” ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya efisiensi anggaran di tengah keterbatasan APBD Kabupaten Bone.
“Penganggaran ke depan harus lebih irit. Kalau perlu kita ramu dulu di Balitbanda. Kalau bagus, masukkan ke program Bappeda, serahkan ke SKPD, dan awasi oleh APIP,” jelasnya.
Ia mengungkapkan telah menjalin komunikasi dengan sejumlah kementerian yang siap memberikan bantuan untuk Bone. Dari Kementerian Pertanian saja, tidak kurang dari Rp300 miliar akan mengalir ke Bone. Bantuan dari Kementerian Sosial pun termasuk dalam rencana.
“Kepala OPD harus fokus mendatangkan anggaran dari pusat ke Bone. Kalau hanya mengandalkan APBD Kabupaten, tidak akan pernah cukup,” pesannya.
Mengakhiri arahannya, ia berharap agar jajaran pemerintahan dan masyarakat Bone bersama-sama mewujudkan Bone yang lebih baik dari pemerintahan sebelumnya.
“Bantu kami mewujudkan Bone yang lebih baik. Budaya kerja lama harus kita tinggalkan. Kepentingan dari kalangan birokrasi sudah cukup. Sekarang saatnya kita fokus ke desa,” pungkasnya.
Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat, Bone diharapkan mampu menjadi daerah yang mandiri, berkeadilan, dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakatnya. (*)



Tinggalkan Balasan