BONE — Di tengah hiruk-pikuk Kota Watampone, Kamis, 07 Agustus 2025 bertempat di Hotel Helios Bone berubah menjadi ruang penuh semangat dan harapan. Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta Industri Kecil dan Menengah (IKM) dari berbagai penjuru Kabupaten Bone berkumpul dalam sebuah sosialisasi bertajuk “Cerdas Finansial, Canggih Digital: KUR dan QRIS untuk Masa Depan Usaha.”
Acara ini bukan sekadar sosialisasi, melainkan langkah nyata menuju transformasi ekonomi lokal yang lebih inklusif dan digital. Inisiasi kegiatan ini datang dari Dr. Hj. Ir. Andi Yuliani Paris, M.Sc., anggota DPR RI yang memang dikenal aktif memperjuangkan aspirasi masyarakat daerah. Kali ini, ia menggandeng perbankan—terutama Bank Mandiri—untuk membuka akses lebih luas terhadap pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta pemanfaatan teknologi pembayaran digital dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“KUR ini bukan hanya untuk akses modal,” tegas Andi Yuliani dalam sambutannya. “Lebih dari itu, KUR adalah alat untuk memperkuat koperasi dan usaha desa seperti Koperasi Merah Putih yang kami dorong dari pusat. Kita ingin pelaku IKM di desa bangkit, naik kelas, dan tidak tertinggal dalam arus ekonomi digital,” tambahnya.
Bank Mandiri sebagai mitra utama dalam program ini menegaskan dukungan penuh mereka. Ema Rahmawati, Kepala Cabang Bank Mandiri Bone, menyampaikan apresiasi kepada Andi Yuliani Paris atas inisiasi yang menurutnya sangat relevan dengan tantangan UMKM hari ini.
“Sebagai BUMN, kami berkomitmen untuk memakmurkan negeri,” ujarnya. “KUR bukan hanya soal kredit, tapi juga pembinaan. Kami juga dorong pelaku usaha menggunakan QRIS untuk transaksi yang lebih aman, cepat, dan efisien,” tambahnya.
Sosialisasi ini juga dihadiri oleh Deputi Bank Mandiri Area Head Parepare, Abd Kadir Arisaid, dan Master Manager Bank Mandiri Area Bone, Abd Malik, yang menegaskan pentingnya literasi keuangan digital agar UMKM Bone tak sekadar bertahan, tapi tumbuh dan berdaya saing. (*)



Tinggalkan Balasan