BONE– Sulawesi Selatan kembali menjadi saksi hadirnya negara untuk rakyatnya. Kamis (11/9/2025), Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan kunjungan kerja di Perumahan BTN Grand Sulawesi Bontomarannu, Kampung Lette, Romang Lompoa, Kabupaten Gowa. Dalam kesempatan ini, ia menyerahkan secara langsung kunci rumah kepada keluarga korban kericuhan di Gedung DPRD Makassar.

Momen penuh haru itu juga dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Gubernur Sulsel, Ketua DPRD Provinsi Sulsel, serta sejumlah bupati dan wali kota. Dari Kabupaten Bone, Bupati H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M., turut mendampingi langsung jalannya agenda tersebut.

Salah satu penerima rumah adalah Hatimang (51), orang tua dari almarhumah Sarinawati (25), warga Dusun Bempesu, Desa Kalero, Kecamatan Kajuara, Bone. Sarinawati meninggal dunia dalam insiden kebakaran saat aksi demonstrasi di Gedung DPRD Makassar beberapa waktu lalu. Tangis bahagia sekaligus pilu tak dapat dibendung ketika Hatimang menerima kunci rumah dari tangan Menteri PKP.

Bagi keluarga sederhana itu, rumah bukan sekadar tempat berteduh, melainkan simbol kepedulian negara di tengah duka yang mereka alami. Hatimang menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas perhatian pemerintah pusat maupun daerah yang menurutnya sangat meringankan beban mereka.

Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, terlihat mendampingi dengan penuh empati. Kepeduliannya terhadap keluarga almarhumah bukan hanya ditunjukkan hari itu. Sebelumnya, pada Minggu (31/8/2025), ia bersama Ketua TP PKK Bone Hj. Maryam Andi Asman menyambangi rumah duka, menyampaikan doa, memberikan dukungan moril, bahkan menanggung biaya ibadah umrah untuk ibunda almarhumah dengan dana pribadi.

“Ini adalah bentuk nyata bahwa negara dan pemerintah daerah hadir untuk rakyatnya, terutama saat mereka tertimpa musibah,” ucap Andi Asman.

Kehadiran para pemimpin di tengah masyarakat dalam suasana duka seperti ini bukan hanya soal bantuan materi, melainkan juga kehangatan, kepedulian, dan pengakuan bahwa setiap warga negara berhak mendapat perhatian.

Di mata keluarga almarhumah, rumah baru itu kini menjadi pengingat bahwa meski Sarinawati telah tiada, perjuangannya tidak sia-sia, dan mereka tidak sendiri dalam menghadapi masa depan. (*)