BONE–Pimpinan Komite II DPD RI, Andi Abdul Waris Halid, SS., MM., melakukan kunjungan kerja perdananya di Kabupaten Bone setelah sebelumnya bertemu dengan Pemprov Sulsel di Makassar Selasa, 17 Maret 2025. Dalam kunjungan ini, ia mengungkapkan berbagai isu strategis, mulai dari pengolahan sampah, penerbangan, infrastruktur jalan, hingga temuan fosil manusia purba di Desa Padaelo, Kecamatan Lamuru.

“Kunjungan ini bertujuan untuk menggali permasalahan di daerah dan membantu pemerintah setempat dalam berbagai aspek, seperti pengelolaan sampah, transportasi pelayaran dan penerbangan, serta infrastruktur jalan,” ungkap Andi Abdul Waris.

Dalam kunjungannya, Andi Abdul Waris mengungkapkan permasalahan Bandara Arung Palakka di Bone yang hingga kini masih mengalami banyak kendala operasional. “Di Bone ada bandara, saya tahu banyak kendalanya. Tugas saya membantu pemerintah daerah untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya.

Terkait infrastruktur jalan, ia juga telah melakukan rapat kerja dengan Kementerian PUPR untuk mengusulkan perbaikan jalan di Bone. “Silakan buat proposalnya, saya sudah sampaikan agar Bone menjadi perhatian. Jalan seharusnya tidak rusak dalam waktu kurang dari satu tahun setelah diperbaiki,” tegasnya.

Salah satu isu utama yang menjadi perhatian adalah pengelolaan sampah. Menurutnya, Swedia dan Kanada telah berhasil mengembangkan teknologi pengolahan sampah yang bisa diadopsi di Indonesia. “Saya sudah RDPU dengan pemerintah Swedia dan Kanada terkait teknologi pengolahan sampah. Cirebon sudah MoU. Nanti saya akan bantu Bone untuk bisa mendapat pendampingan serupa,” jelasnya.

Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, menyambut baik rencana tersebut. “Kami berharap ada pendampingan dalam penguatan sirkulasi sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis. Sampah bukanlah musuh, melainkan bisa menjadi aset,” katanya.

Dalam kunjungan ini, Andi Abdul Waris juga mengungkapkan potensi besar dari temuan fosil manusia purba di Desa Padaelo, Kecamatan Lamuru. “Penemuan ini bisa mengangkat nama Kabupaten Bone. Kami sudah menyampaikan hal ini ke Kementerian Kebudayaan dan BRIN, yang telah memastikan bahwa fosil ini adalah manusia purba. Namun, penelitian lebih lanjut belum bisa dilakukan tanpa kerja sama dengan pemerintah daerah,” ungkapnya.

Seorang peneliti dari Unhas yang turut mendampingi kunjungan ini menambahkan bahwa temuan ini merupakan hasil pencarian selama 100 tahun. “Fosil ini berusia kurang dari 50 juta tahun. Jika diteliti lebih lanjut, ini akan membawa nama baik Bone dan menjadi aset besar untuk pengembangan identitas daerah,” katanya.

Bupati Bone pun merespons positif hal ini, mengingat Bone memang memiliki sejarah peradaban yang panjang. “Kami siap mendukung penelitian ini, apalagi Bone memiliki situs bersejarah lain seperti Goa Mampu yang masih terjaga dengan baik,” ujarnya.

Selain infrastruktur dan budaya, Andi Abdul Waris juga mengungkapkan peningkatan layanan publik. Pemerintah Kabupaten Bone berencana memperpendek jalur birokrasi agar masyarakat lebih mudah mendapatkan layanan administrasi kependudukan. “Kami berencana membuat klaster layanan kependudukan. Namun, kami masih terkendala sarana dan prasarana. Kami butuh tambahan empat fasilitas,” jelas Bupati Bone.

Dengan berbagai isu dan potensi yang ada, kunjungan kerja ini diharapkan menjadi langkah awal sinergi antara DPD RI, pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait untuk membangun Bone yang lebih maju. Andi Abdul Waris menegaskan, “Komite II DPD RI memiliki 13 kementerian mitra kerja. Insyaallah, saya siap membantu daerah dalam bidang apa pun yang dibutuhkan, ” imbuhnya. (*)