BONE — “Jadilah ramah pada setiap orang, sekiranya itu adalah jalan menjadi terbaik, maka lakukanlah.” Pesan inilah yang dipegang teguh oleh Dr. Shabiel Zakaria, S.Pd., M.Pd., Kepala Bidang Pembinaan SMA Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Bone.

Dalam momentum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025, Dr. Shabiel kembali menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, ramah, dan menyenangkan bagi siswa. Pesan ini selaras dengan tema besar MPLS Ramah Anak yang diusung Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di bawah komando Bapak Gubernur Andalan SulSel.

Saat mengisi materi di UPT SMAN 15 Bone pada hari ketiga MPLS, Dr. Shabiel membagikan pengalamannya mendampingi langsung siswa memahami arti penting suasana belajar yang mendukung. Menurutnya, makin ramah lingkungan belajar, maka makin besar peluang anak merasa nyaman, aman, dan bersemangat dalam menerima pembelajaran.

“Hal menarik dari materi ini adalah adanya hubungan erat antara kesuksesan belajar dengan kondisi lingkungan belajar. Jika suasananya nyaman dan aman, siswa akan lebih antusias,” ujarnya.

Salah satu fokus yang terus didorong Dr. Shabiel adalah menjadikan gerakan Anti Bullying atau bebas perundungan sebagai budaya sekolah. Ia menekankan bahwa upaya mencegah perundungan bukan hanya berlaku antar siswa, tetapi juga harus terjalin antara guru dan murid, begitu pun sebaliknya.

Sesi diskusi pun menjadi bukti betapa materi ini begitu membekas di benak siswa. Puluhan murid dengan antusias mengacungkan tangan, berebut kesempatan untuk bertanya dan berbagi pendapat. Antusiasme ini menjadi harapan bahwa sekolah ramah anak bukan hanya slogan, tetapi akan tumbuh menjadi budaya nyata di setiap sekolah di Bone. (*)