BONE–Beredarnya video sejumlah siswa SMA Negeri 1 Bone yang tertangkap kamera sedang duduk santai di sebuah warung kopi pada jam pelajaran membuat geger Selasa, 15 Juli 2025. Video yang cepat beredar melalui media sosial itu pun tak luput dari perhatian Kepala SMA Negeri 1 Bone, Drs. Muhdar, M.Pd.

Dikonfirmasi terkait video tersebut, Muhdar tidak menampik bahwa siswa dalam video tersebut memang merupakan siswanya. Ia pun bergerak cepat. Begitu mendapat laporan, para guru dan Wakil Kepala Sekolah segera turun tangan. Siswa-siswa yang diketahui dari kelas XI dan XII itu langsung dipanggil ke sekolah dan dilakukan pembinaan.

“Anak-anak itu sudah kami panggil dan lakukan pembinaan. Mereka juga datang sendiri ke sekolah dan mengakui kesalahan mereka. Kami sudah rapat dengan para Wakasek dan memutuskan pembinaan sebagai langkah utama,” ujar Muhdar.

Insiden ini terjadi di tengah masa kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk siswa baru kelas X, sehingga untuk mengantisipasi hal itu agar tidak terjadi, selama MPLS berlangsung, para siswa kelas XI dan XII diinstruksikan untuk belajar secara daring di rumah. Keputusan ini diambil karena seluruh ruang kelas sementara digunakan oleh 252 siswa baru yang dibagi ke dalam beberapa gugus agar kegiatan MPLS lebih terpantau dan berjalan kondusif.

“Selama MPLS, siswa kelas XI dan XII belajar dari rumah. Kami juga sudah menekankan, mereka dilarang beraktivitas di luar rumah dengan memakai seragam sekolah pada jam belajar. Kecuali yang memang bertugas sebagai panitia MPLS,” tegas Muhdar.

MPLS tahun ini sendiri mengusung tema Ramah dan Menyenangkan sejalan dengan upaya sekolah menciptakan lingkungan belajar yang nyaman sekaligus mendisiplinkan siswa tanpa harus menekan. Muhdar berharap, langkah tegas namun mendidik ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh siswa agar bijak memanfaatkan waktu belajar.

Pada Senin, 21 Juli 2025 mendatang, proses pembelajaran akan kembali berjalan normal untuk seluruh jenjang kelas X, XI, dan XII. Pihak sekolah berkomitmen agar insiden serupa tidak terulang dengan terus memperkuat komunikasi, pengawasan, dan penanaman disiplin di kalangan siswa.

“Kami harap orang tua juga ikut memantau anak-anaknya di rumah. Sekolah dan orang tua harus saling mendukung untuk mendidik anak-anak kita menjadi generasi yang disiplin dan bertanggung jawab,” tutup Muhdar. (*)