Bekasi–Upaya meningkatkan pelayanan air bersih di Kabupaten Bone terus digalakkan. Teranyar, Komisi II DPRD Kabupaten Bone melaksanakan kunjungan kerja ke Perumda Air Minum Tirta Patriot Kota Bekasi, Selasa, 20 Mei 2025. Kunjungan ini menjadi bagian dari studi banding yang fokus pada pengelolaan air baku dan kemungkinan menggandeng investor dalam mengembangkan sistem distribusi air di Bone.
Dipimpin langsung Ketua Komisi II, Andi Muh Idris Alang, rombongan turut didampingi oleh Direktur Perumda Air Minum Wae Manurung Kabupaten Bone, Muh Bachtiar Sairing. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mencari formula yang tepat guna menyelesaikan permasalahan klasik air bersih di Bone.
“Kunjungan kerja kami ini terkait bagaimana mendorong agar PDAM Bone ke depan bisa lebih baik, utamanya dalam pengelolaan air baku,” ujar Usman, anggota Komisi II DPRD Bone dari Partai Perindo. Ia menambahkan, Tirta Patriot di Bekasi sudah bekerjasama dengan investor dalam mengatasi keterbatasan sumber air baku. “Saya kira ini bisa dicontoh di Bone,” tandasnya.
Sebagai mantan Kepala Desa Lampoko, Usman menegaskan Komisi II akan terus bersinergi dengan Perumda Wae Manurung selaku mitra kerja DPRD. Sinergi ini terutama ditujukan untuk mendorong ketersediaan dan kualitas layanan air bersih yang lebih baik bagi masyarakat Bone.
“Hasil studi banding ini minimal bisa jadi bahan masukan ketika rapat kerja dengan pihak PDAM. Kita akan kaji apakah perlu juga menggandeng investor untuk mempercepat penyelesaian krisis air,” imbuhnya.
Sementara itu, Muh Bachtiar Sairing, Direktur Perumda Air Minum Wae Manurung Kabupaten Bone yang turut mendampingi kunjungan ini, membenarkan bahwa agenda utama di Tirta Patriot Bekasi adalah membahas strategi pengelolaan PDAM secara menyeluruh.
“Termasuk keterlibatan pihak ketiga atau investor untuk memperkuat ketersediaan air baku,” ujarnya.
Menurut Bachtiar, kondisi PDAM Bone saat ini, khususnya di wilayah kota, sedang dalam fase krisis air baku. Produksi air saat ini tidak mampu mengimbangi kebutuhan masyarakat. Bahkan, masalah lain yang cukup pelik adalah tingginya tingkat kebocoran pipa, mengingat usia pipa-pipa induk yang sudah melampaui tiga dekade.
“Selain membutuhkan tambahan sumber air baku, kita juga butuh investasi besar untuk peremajaan pipa, khususnya distribusi dan transmisi,” jelasnya.
Kunjungan ke Tirta Patriot Bekasi ini bukan yang pertama. Sebelumnya, Komisi II DPRD Bone juga telah melakukan studi banding ke PDAM Kota Makassar. Fokus agenda kala itu adalah perampingan jumlah karyawan agar selaras dengan kebutuhan dan efisiensi perusahaan daerah.
Langkah-langkah aktif yang dilakukan oleh Komisi II DPRD Bone menunjukkan keseriusan dalam mencari solusi nyata atas persoalan air bersih yang sudah lama menghantui masyarakat. Kini, harapan publik pun menggantung pada bagaimana hasil dari kunjungan kerja ini mampu diimplementasikan secara efektif di daerah. (*)



Tinggalkan Balasan