BONE–Sebuah langkah nyata untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap tata cara penyelenggaraan jenazah diadakan di Aula Kodim 1407/Bone Rabu, 20 November 2024. Kegiatan bimbingan dan pelatihan ini menghadirkan Babinsa serta penyuluh Kantor Urusan Agama (KUA) dari berbagai wilayah di Kabupaten Bone, dengan harapan dapat menyebarluaskan ilmu kepada masyarakat luas.
Kegiatan ini dibuka oleh Pasiter Kodim 1407/Bone, Kapten Inf. Muh. Arsyad, yang mewakili Komandan Kodim 1407/Bone. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran Babinsa, tidak hanya dalam menjaga keamanan tetapi juga dalam mengembangkan potensi masyarakat desa. “Babinsa harus siap menjadi bagian dari solusi di tengah masyarakat, termasuk dalam membantu pelaksanaan tugas-tugas sosial seperti penyelenggaraan jenazah,” ujarnya.
Pelatihan ini diinisiasi karena keprihatinan atas rendahnya pemahaman sebagian masyarakat terkait tata cara penyelenggaraan jenazah yang sesuai dengan ajaran Islam. Untuk itu, para peserta diberikan bekal teoritis dan praktis yang komprehensif.
Sesi pertama diisi oleh Prof. Dr. H. Lukman Arake, Lc., M.A., seorang ulama yang juga menjabat sebagai Direktur Pascasarjana IAIN Watampone. Beliau menggarisbawahi pentingnya penghormatan kepada jenazah sebagai bagian dari memuliakan manusia. “Ada enam kewajiban bagi umat Islam terhadap jenazah: memandikan, mengkafani, mensholatkan, menguburkan, dan dua hal lainnya yang bisa Anda pelajari lebih lanjut,” ungkapnya dengan senyuman penuh makna.
Berikutnya, Kepala KUA Tanete Riattang, Abd. Wahid Arif, S.Ag., M.Pd.I., bersama Kepala KUA Tanete Riattang Timur, Abdurrahing Riduang, S.Ag., M.H.I., memberikan bimbingan teknis mendetail. Mereka menjelaskan langkah-langkah memandikan jenazah, menyiapkan kain kafan, hingga proses penguburan yang benar. Para peserta bahkan diberi kesempatan untuk langsung mempraktikkan pengetahuan tersebut.
Para Babinsa yang mengikuti pelatihan terlihat sangat antusias. Mereka merasa ilmu ini sangat penting, mengingat tanggung jawab sosial yang mereka emban. “Pelatihan ini membuka wawasan kami dan menjadi bekal penting untuk membantu masyarakat di desa kami,” ujar salah satu peserta.
Para penyuluh KUA pun mengungkapkan rasa bangganya. “Semangat para peserta luar biasa. Mereka fokus, aktif, dan serius. Ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan seperti ini untuk terus dilaksanakan,” ungkap Abd. Wahid Arif.
Komandan Kodim 1407/Bone, Letkol Inf. Moch. Rizqi Hidayat Djohar, yang berhalangan hadir, turut memberikan apresiasi. Ia berharap kegiatan serupa bisa terus digelar, bahkan dengan cakupan peserta yang lebih luas.
Pelatihan ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga wujud nyata kepedulian sosial. Dengan meningkatnya pemahaman peserta, diharapkan penyelenggaraan jenazah di masyarakat menjadi lebih baik, sekaligus mempererat nilai-nilai gotong royong.
“Agama Islam itu tidak sulit, asal kita mau belajar dan saling membantu,” kata Prof. Lukman Arake. Beliau juga berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari inisiatif serupa di masa mendatang.
Dengan pengetahuan dan semangat baru, Babinsa dan penyuluh KUA kini memiliki bekal untuk memberikan kontribusi positif di masyarakat. Pelatihan ini menjadi bukti bahwa pembinaan teritorial tidak hanya soal keamanan, tetapi juga soal membangun masyarakat yang lebih berdaya. (*)



Tinggalkan Balasan