BONE–Debat kedua Pilkada Kabupaten Bone 2024 akan digelar pada 11 November 2024, pukul 19.30 WITA, di Hotel Novena, Jalan Jendral Ahmad Yani, Kecamatan Tanete Riattang Barat. Acara ini akan mempertemukan tiga pasangan calon yang bersaing untuk menjadi Bupati Bone: Andi Rio Idris Padjalangi-Amir Mahmud, Andi Islamuddin-Andi Irwandi Natsir, dan Andi Asman Sulaiman-Andi Akmal Pasluddin. Tema yang diangkat kali ini, “Menuntaskan Persoalan Daerah sebagai Upaya Memajukan Daerah dengan Pelaksanaan Program Pembangunan yang Terintegrasi,” menggambarkan fokus perdebatan pada pemecahan masalah lokal dengan program terpadu.

Tema dan Subtema Mendasar untuk Pembangunan Berkelanjutan

Debat kedua ini akan membahas berbagai isu krusial melalui subtema yang mencakup politik, hukum, HAM, pengelolaan pemerintahan, keuangan daerah, bonus demografi, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, tata ruang pemukiman, hingga pendidikan serta ketahanan bangsa dalam konteks NKRI. Di dalamnya, para kandidat diharapkan menyampaikan pandangan mereka terkait pembangunan berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan strategi penanganan stunting, yang menjadi perhatian utama dalam kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bone.

Panelis dengan Reputasi Tinggi

Debat kedua ini kembali menghadirkan tujuh panelis, sama seperti debat pertama. Namun, kali ini terdapat keterwakilan perempuan. Para panelis yang dipilih memiliki latar belakang akademik dan profesional yang kuat, termasuk dari bidang hukum, sosiologi, pendidikan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.

Profil Panelis

Dr. Muhammad Aljebra Aliksan Rauf, S.H., M.H.: Pengacara dari MAAR Law Office ini dikenal aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam dan Lembaga Bantuan Hukum KNPI Sulawesi Selatan. Ia juga merupakan anggota Peradi di DPC Makassar.

Prof. Dr. H. A. Muin Fahmal, S.H., M.H.: Sebagai dosen Fakultas Hukum di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof. Muin Fahmal memiliki keahlian dalam hukum tata negara, hukum administrasi, dan hukum kebijakan publik, yang menjadikannya sebagai sosok yang berpengalaman dalam isu hukum dan HAM.

Dr. Muh. Iqbal Latief, M.Si.: Dosen Sosiologi di Universitas Hasanuddin (Unhas) yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Opini Publik LPPM Unhas, Dr. Iqbal memiliki spesialisasi dalam kebijakan sosial dan merupakan Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI) Provinsi Sulawesi Selatan.

Dr. Adam Badwi, S.K.M., M.M.: Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNM ini memiliki keahlian dalam bidang sosiologi dan kesehatan masyarakat. Ia dikenal sebagai salah satu pakar pengelolaan tata ruang dan kesejahteraan sosial.

Dr. Sarifa Suhra, S.Ag., M.Pd.I.: Dosen IAIN Bone ini berperan dalam program pemberdayaan perempuan dan pencegahan perkawinan anak, terutama melalui kerjasamanya dengan UNICEF. Pemahaman Dr. Sarifa tentang isu perempuan dan anak sangat berharga dalam debat ini.

Dr. Bahri, S.Pd., M.Pd.: Senator Akademik Universitas Negeri Makassar (UNM), Dr. Bahri memiliki latar belakang pendidikan yang kokoh dan pengalaman dalam kebijakan pendidikan serta ketahanan bangsa.

Dr. Agussalim, S.E., M.S.: Pengajar tetap di Fakultas Ekonomi Unhas, Dr. Agussalim memiliki spesialisasi dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan publik. Ia terlibat dalam berbagai proyek kerjasama analisis keuangan publik dengan Bank Dunia dan Australia-Indonesia Partnership for Decentralization (AIPD).

Mempersiapkan Masyarakat untuk Memilih Pemimpin Berwawasan Luas

Komisioner KPU Bone, Abdul Asis, menyampaikan bahwa debat ini diharapkan mampu menampilkan gagasan dan solusi nyata dari tiap kandidat untuk memajukan Kabupaten Bone. “Diharapkan masyarakat dapat melihat visi, misi, serta komitmen para kandidat dalam mengatasi persoalan daerah melalui pendekatan yang terintegrasi,” ujarnya.

Melalui debat kedua ini, masyarakat Bone diajak untuk menyaksikan langsung pertarungan gagasan yang berfokus pada kemajuan daerah dan pemenuhan kebutuhan masyarakat di segala aspek. (*)