BONE — Di balik tembok tinggi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Watampone, kehidupan terus berjalan dengan semangat perubahan. Selasa (21/10) siang, suasana damai terasa di Ruang Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Lapas Watampone. Deretan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Kristiani tampak khidmat mengikuti kegiatan pembinaan kerohanian yang digelar secara tatap muka pukul 13.30 WITA.

Kegiatan ini menghadirkan pendeta dari Badan Kerja Sama Antar Gereja – Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia (BAMAG LKKI) sebagai pembimbing rohani. Sesi dimulai dengan siraman rohani yang menekankan pentingnya pengampunan dan pembaruan diri, dilanjutkan dengan pembacaan kitab suci dan doa bersama. Selama kegiatan berlangsung, suasana hening namun penuh semangat terasa, seolah menghadirkan ketenangan di tengah perjalanan pembinaan.

Kepala Lapas Kelas IIA Watampone, Saripuddin Nakku, menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya pemenuhan hak beribadah sekaligus pembinaan kepribadian bagi seluruh warga binaan tanpa membeda-bedakan keyakinan.

“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan pembinaan rohani bagi semua umat beragama di Lapas Watampone. Pembinaan spiritual ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran, keimanan, dan semangat perubahan positif bagi warga binaan,” ujarnya.

Saripuddin menambahkan, kolaborasi dengan lembaga keagamaan seperti BAMAG LKKI memiliki arti besar dalam memperkuat pembinaan mental dan moral di dalam lapas. “Dukungan mereka membantu kami menghadirkan pembinaan yang menyentuh hati, bukan hanya rutinitas keagamaan,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para WBP Kristiani dapat memperdalam keimanan, menata batin, dan membangun karakter yang lebih kuat. Bagi mereka, setiap sesi doa bukan sekadar ritual, tetapi juga cahaya pengharapan untuk menata kembali langkah menuju kehidupan yang lebih baik di tengah masyarakat. (*)