Makassar – Di bawah kepemimpinan Bupati H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM dan Wakil Bupati Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM, Pemerintah Kabupaten Bone kembali mencetak prestasi membanggakan di kancah regional. Bone dinobatkan sebagai Terbaik 1 dalam ajang South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2025, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulsel, bertempat di Ballroom Hotel Novotel Makassar, Senin (4/8).

Dalam forum bergengsi yang mengusung tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan melalui Evaluasi dan Hilirisasi Berbasis Green & Blue Economy”, Kabupaten Bone dinobatkan sebagai Terbaik 1 dengan proyek unggulan Industri Bioethanol Berbasis Limbah Pertanian.

SSIC merupakan agenda tahunan Forum PINISI SULTAN (Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan), yang bertujuan menjaring proyek-proyek investasi strategis dari seluruh kabupaten/kota. Tahun ini, sebanyak 18 proyek Investment Project Ready to Offer (IPRO) dari 16 kabupaten/kota dihimpun, dan hanya 6 proyek terbaik yang lolos ke babak final.

Kabupaten Bone bersanding di putaran final bersama Kota Makassar (Stadion Untia), Kota Parepare (SPAM), Kabupaten Jeneponto (Pabrik Garam Industri), Kabupaten Luwu (Pengolahan Rumput Laut Terpadu), dan Kabupaten Luwu Timur (Rice Milling Unit).

Ajang SSIC merupakan kompetisi strategis tahunan yang menantang kabupaten/kota untuk merancang Investment Project Ready to Offer (IPRO) proposal investasi unggulan yang siap ditawarkan kepada calon investor. Di antara puluhan peserta dari berbagai wilayah Sulawesi Selatan, Kabupaten Bone berhasil menorehkan hasil terbaik, menunjukkan keunggulan dalam perencanaan investasi, daya tarik sektor unggulan, dan inovasi berkelanjutan.

Rekam jejak Kabupaten Bone dalam ajang ini terbilang luar biasa. Sejak SSIC dimulai pada tahun 2022, Bone tak pernah absen dari podium juara. Tahun 2022 meraih Juara 1, disusul Juara 3 pada 2023, Juara 2 pada 2024, dan kini kembali merebut posisi puncak pada tahun 2025. Konsistensi ini membuktikan bahwa Kabupaten Bone tak hanya memiliki potensi, tapi juga komitmen kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis investasi.

Penghargaan diserahkan secara langsung dalam seremoni penghargaan dan diterima oleh Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM. Beliau hadir didampingi Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bone, Andi Irmayani Syamsul, S.STP., M.Si, yang juga Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bone yang turut menjadi motor penggerak dalam penyusunan IPRO unggulan Kabupaten Bone dan Plt. Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone Nurdin, SP., M.Si.

Wakil Bupati Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM menekankan urgensi dan potensi besar proyek bioethanol. Proyek ini berlokasi di Lingkungan Labekku, Kelurahan Majang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, dengan misi mengolah limbah pertanian menjadi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Selain mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, proyek ini dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan petani, mengurangi pencemaran, dan mendorong transisi energi bersih di Kabupaten Bone.

“Ini adalah wujud nyata komitmen kami terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan inovatif. Apa yang kami raih hari ini tidak lepas dari arahan dan dukungan penuh Bapak Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M.,” ujar Andi Akmal dalam pernyataannya seusai menerima penghargaan.

Presentasi proyek Bone berhasil memikat lima dewan juri eksternal yang berasal dari berbagai sektor, termasuk Kementerian Investasi/BKPM, Kedutaan Besar Inggris, Akademisi Universitas Hasanuddin, Bappelitbangda Sulsel, dan PT. SUCOFINDO. Aspek teknis, finansial, dan keberlanjutan menjadi elemen penilaian utama dalam seleksi ketat ini.

Sekedar diketahui bahwa Kabupaten Bone keluar sebagai Terbaik 1, diikuti oleh Kota Makassar (Terbaik II) dan Kabupaten Luwu (Terbaik III). Ketiga IPRO ini akan mendapatkan dukungan lanjutan dari pemerintah dan mitra investasi, sekaligus menjadi proyek prioritas dalam strategi pembangunan ekonomi Sulawesi Selatan ke depan.

Dengan keberhasilan ini, Kabupaten Bone meneguhkan diri sebagai daerah yang progresif dalam membangun masa depan berbasis inovasi dan keberlanjutan. Prestasi ini sekaligus membuka harapan baru bagi transformasi energi dan pertanian di tanah Bugis. (*)