Bone — Sebagai bagian dari program pembinaan kepribadian, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Watampone kembali menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Kerohanian, Kamis (24/07). Kegiatan rutin ini tidak sekadar menjadi sarana membina mental dan spiritual warga binaan pemasyarakatan (WBP), tetapi juga memperkuat nilai-nilai keagamaan selama mereka menjalani masa pidana.

Yang menarik, dalam pelaksanaan kali ini, beberapa WBP tampil menjadi pengajar atau guru mengaji bagi rekan-rekannya. Para WBP tersebut sebelumnya aktif mengikuti program pembinaan kerohanian hasil kerja sama Lapas Watampone dengan Kementerian Agama Kabupaten Bone dan Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polres Bone. Melihat kompetensi dan semangat perubahan yang ditunjukkan, Kepala Lapas Watampone pun memberikan ruang dan dukungan penuh agar mereka bisa berkontribusi langsung sebagai pengajar.

“Ini adalah bentuk nyata pembinaan berbasis partisipasi warga binaan. Kami tidak hanya memberikan pembinaan satu arah, tetapi juga membuka ruang agar mereka bisa menularkan ilmu dan semangat perubahan kepada sesama WBP,” ujar Kalapas Watampone.

Sebagai bentuk motivasi, pihak Lapas juga menyerahkan baju koko kepada para WBP yang dinilai aktif mengajar mengaji dan menunjukkan perilaku baik selama mengikuti program. Baju koko ini menjadi simbol penghargaan atas komitmen mereka menapaki jalan perubahan.

Kegiatan pengajian berjalan dengan khidmat dan mendapat sambutan positif dari para peserta. Selain memperdalam ilmu agama, momen ini juga menjadi sarana refleksi diri serta memperkuat tekad untuk terus berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Lapas Watampone berkomitmen untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk instansi keagamaan dan aparat penegak hukum, demi mendukung pembinaan yang komprehensif dan berkelanjutan bagi seluruh warga binaan. (*)