BONE–Di tengah upaya peremajaan dan penataan lingkungan perkotaan, Pemerintah Kabupaten Bone melalui Dinas Lingkungan Hidup, Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, juga menjalankan program tanam sulam pohon pelindung. Langkah ini bukan hanya sebatas menebang pohon-pohon tua yang dinilai membahayakan fasilitas umum, tetapi juga memastikan adanya penanaman kembali sebagai bentuk tanggung jawab ekologis.
Selama beberapa bulan terakhir, masyarakat Bone menyaksikan sejumlah pohon pelindung di berbagai ruas jalan utama ditebang. Namun, proses ini bukan tanpa alasan. Banyak dari pohon tersebut sudah berusia tua, akarnya merusak drainase hingga mengangkat badan jalan, menimbulkan potensi bahaya bagi pengguna jalan dan pejalan kaki.
“Menebang memang perlu ketika kondisi pohon sudah tidak aman. Tapi bukan berarti selesai di situ. Justru di situlah kewajiban kita menanam kembali. Itulah konsep tanam sulam,” tegas Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman dalam sebuah kesempatan.
Tanam sulam bukan sekadar jargon. Pemerintah Kabupaten Bone telah memulai penanaman pohon pelindung jenis baru yang lebih ramah terhadap infrastruktur dan tahan terhadap cuaca ekstrem. Beberapa titik yang telah dilakukan penanaman ulang antara lain kawasan jalan dan lingkungan sekolah, yang juga melibatkan partisipasi aktif dari warga dan pelajar.
Program tanam sulam ini menunjukkan bahwa pembangunan dan pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan. Di tangan pemimpin yang peduli, keseimbangan antara keselamatan warga dan kelestarian alam bisa tetap terjaga. (*)
Tinggalkan Balasan