Bupati Bone saat menghadiri acara tanam perdana jagung di Desa Poleonro dijamu dengan kue tradisional dan hasil produksi pertanian jagung, ubi dll

BONE – Lahir dan tumbuh di desa, dari keluarga yang menanamkan kedisiplinan serta nilai-nilai hidup bersahaja, membentuk karakter kuat dan membumi dari H. Andi Asman Sulaiman. Kini menjabat sebagai Bupati Bone, ia tetap setia pada akar dan prinsip hidupnya: tidak membedakan masyarakat, tidak memandang status sosial, dan tidak lupa dari mana ia berasal.

Meski kini menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bone, sosok Andi Asman jauh dari kesan elitis. Di berbagai kesempatan kunjungan ke desa, ia selalu meminta suguhan sederhana: cukup ikan bakar, sayur, pisang goreng, dan kue tradisional khas Bone. Tidak pernah ada permintaan menu mewah. “Bandang-bandang, taripang, jagung bakar… itu saja sudah cukup,” ujarnya sambil tersenyum di sela kunjungan tanam perdana jagung di Desa Poleonro, Kecamatan Libureng, Kamis 19 Juni 2025.

Dalam kegiatan tersebut, ia bahkan menolak penggunaan tenda besar dan mahal. “Pak Kadis, lain kali bawaki tenda biasa. Cukup tenda payung saja. Janganmi kalau ada acara, siapkan tenda besar, keluar biaya besar juga,” ucapnya tegas, mengingatkan jajaran untuk tetap hemat dan tidak berlebihan.

Sikap sederhana ini bukan pencitraan. Ia terbentuk dari pengalaman panjang di birokrasi: pernah menjadi sekretaris lurah, lurah, sekretaris camat, camat, hingga kepala dinas, sebelum akhirnya dipercaya menjadi Bupati Bone. “Memang gaya saya seperti ini. Kita ini semua sama. Kebetulan hanya jabatan yang membedakan,” ungkapnya di hadapan warga.

Kehadirannya di desa tidak hanya simbolis. Ia aktif berdialog, mendengarkan aspirasi warga satu per satu, bahkan sesekali memberikan kuis kecil berhadiah yang ia siapkan sendiri. Momen-momen seperti ini menjadi ruang kedekatan emosional antara pemimpin dan rakyat.

Warga pun menyambutnya dengan antusias. Mereka menyaksikan langsung sosok pemimpin yang tidak menjaga jarak, tidak menciptakan sekat, dan tidak segan duduk di tikar yang sama dengan masyarakatnya.

“Insya Allah, doakan saya, dewupakasiriki,” tutupnya, sambil menyampaikan komitmennya membangun Bone secara berkeadilan.

Turut hadir dalam tanam perdana jagung dan padi di wilayah Bone Barat tersebut, sejumlah pejabat dan tokoh penting: Plt. Kadis Pertanian, Kadis Kominfo, Komandan Dodiklatpur Bance’e, Danyon Armed 21/Kawali, Kapolsek Bengo, perwakilan Kodim, serta para camat dan kepala desa dari berbagai kecamatan seperti Libureng, Bengo, Lamuru, Tellu Limpoe, Patimpeng, hingga Bontocani.

Di tengah sorotan, Bupati Andi Asman Sulaiman tetap teguh dalam kesederhanaannya. Seorang pemimpin yang tahu darimana ia berasal—dan untuk siapa ia bekerja. (*)