MAKASSAR – Wakil Bupati (Wabup) Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, S.P., M.M., menghadiri kegiatan Pemberian Penghargaan atas Dukungan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dalam Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan yang digelar di Aula Asta Cita Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Jl. Sungai Tangka No. 31, Kota Makassar, Kamis (28/8/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D.. Dalam sambutannya, Taruna menekankan pentingnya monitoring dan peningkatan kualitas produk sesuai standar, sekaligus inovasi yang mampu menjawab tantangan zaman.
“Kerja sama dengan Badan POM sangat penting. Setiap makanan yang beredar di masyarakat harus terjamin mutu, kebersihan, dan bebas dari bahan berbahaya,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, menekankan bahwa penyuluhan keamanan pangan menjadi bagian dari upaya mendukung Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), hasil kolaborasi Pemprov Sulsel bersama BPOM RI.
Menurutnya, kebutuhan dasar manusia, khususnya pangan, tidak hanya harus bergizi tetapi juga terjamin keamanan serta kualitasnya.
“Program Makanan Bergizi Gratis ini bukan hanya soal gizi, tapi memastikan pangan yang dikonsumsi aman, sehat, dan sesuai standar. Apalagi bagi anak-anak dan kelompok rentan, aspek higienitas dan sanitasi lingkungan wajib dijaga,” ungkapnya.
Gubernur juga menegaskan pentingnya peran petugas penjamah makanan sebagai garda terdepan. Mereka bertanggung jawab terhadap kualitas dan keamanan makanan yang disajikan di masyarakat. Hingga 14 Juli 2025, tercatat sudah 1.243 orang penjamah makanan atau 49,6 persen dari total 2.506 orang yang dilatih di SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) se-Sulsel. Program pelatihan ini akan terus berlanjut hingga seluruh penjamah makanan terlatih sesuai standar.
Mewakili Bupati Bone, Wabup Bone Andi Akmal Pasluddin menyampaikan dukungan penuh atas program nasional tersebut. Ia mengingatkan bahwa tantangan utama MBG adalah keamanan pangan, termasuk risiko kontaminasi dan penggunaan wadah makanan yang tidak sesuai standar.
“Pengawasan ketat dan tindakan preventif sangat penting untuk menjamin keamanan serta kualitas makanan yang diberikan. Pemerintah Kabupaten Bone siap berkontribusi aktif demi keberhasilan program ini, demi kesejahteraan masyarakat Bone,” ujar Wabup.
Kegiatan ini diharapkan memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keamanan pangan, serta memberi pemahaman mendalam bagi seluruh pihak terkait. Dengan dukungan pemerintah daerah dan pengawasan BPOM, masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Bone, diharapkan semakin terlindungi dari risiko pangan yang tidak aman. (*)
Tinggalkan Balasan