BONE–Jika hari pertama Ramadan diisi dengan tanam perdana jagung di lahan PTPN Desa Mappesangka, maka hari kedua puasa diwarnai dengan semangat yang sama: tanam perdana padi di Desa Unra, Kecamatan Awangpone Minggu, 02 Maret 2025. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen Kabupaten Bone dalam mendukung ketahanan pangan, dengan melibatkan berbagai unsur Forkopimda.

Tanam perdana ini dilakukan langsung oleh Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM bersama Kapolres Bone AKBP Erwin Syah, SIK, Dandim 1407/Bone Letkol Inf Moch Rizki Hidayat Djohar, Dandenpom Bone, Danyon C Brimob Bone, Ketua Komisi II DPRD Bone Andi Muh. Idris Alang, serta Anggota DPRD Bone Abulkhaeri.

Tak hanya pejabat Forkopimda, sejumlah kepala dinas turut hadir dan berkontribusi dalam program ini. Mereka yang hadir antara lain Plt Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kab. Bone Nursin, SP., M.Si, Kadis PMD Bone Drs. A. Gunadil Ukra, MM, Kadis PSDA Bone Dr. Khalil Syihab, Kadis Ketahanan Pangan Ir Muh. Angkasa, MSi, Kadis PUPR H. Askar, ST, MSi, Kasatpol PP Bone H. A. Akbar, SPd., M.Pd, Kadisdukcapil Bone A. Saharuddin, SSTP., M.Si, Plt Kadis Perikanan dan Kelautan Edy Saputra Syam, SSTP., MSi, serta Direktur Perumda Air Minum Wae Manurung Muh. Bachtiar Sairing, SSos.

Camat Awangpone, A. Kamaluddin, menyampaikan apresiasi atas perhatian Bupati Bone dalam meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya. Menurutnya, lahan di Desa Unra sebelumnya hanya mampu menghasilkan satu kali panen dalam setahun (IP100). Namun, dengan adanya dukungan sumur bor, lahan tersebut kini berpotensi meningkatkan produktivitas menjadi IP200 bahkan IP300, atau dua hingga tiga kali panen per tahun.

“Kami sebagai pemerintah kecamatan akan terus mendukung program ini agar Awangpone bisa menjadi daerah penyangga pangan serta berkontribusi dalam swasembada pangan di Bone,” ujar A. Kamaluddin.

Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman menegaskan bahwa 130 hektar lahan pertanian di Desa Unra dan Kajuara harus menjadi percontohan. Dia bahkan menantang Plt Kadis TPHP Bone agar proses tanam di seluruh hamparan sawah tersebut bisa selesai dalam satu bulan.

Tak hanya itu, Bupati juga meminta Kadis PSDA untuk menyiapkan 10 unit sumur bor guna mendukung peningkatan indeks pertanaman (IP). “Kita ingin lokasi ini benar-benar menjadi percontohan, dari sebelumnya nol panen (IP0) menjadi IP200 hingga IP300,” tegasnya.

Komitmen nyata tak hanya ditunjukkan dalam bentuk kebijakan, tetapi juga alokasi bantuan langsung:

Bupati Bone menyumbangkan tiga unit pompa air senilai Rp60 juta.

Kadis Ketahanan Pangan menyerahkan bantuan Program P2SA senilai Rp100 juta, dengan target agar program ini menghasilkan pendapatan Rp200 juta per tahun.

Kadis PUPR juga diminta menyumbang satu unit sumur bor dalam.

Dengan adanya perhatian penuh dari pemerintah daerah dan Forkopimda, serta dukungan infrastruktur yang semakin memadai, harapan untuk menjadikan Bone sebagai daerah swasembada pangan semakin nyata.

“Kita ingin pertanian di Bone bukan hanya bertahan, tetapi berkembang pesat dan menjadi contoh bagi daerah lain. Tanam perdana ini adalah awal dari perubahan besar bagi Desa Unra dan wilayah sekitarnya,” tutup Bupati Bone dengan penuh optimisme.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa di tengah ibadah Ramadan, semangat membangun daerah tetap menyala. Bone tidak hanya berpuasa dalam arti religius, tetapi juga berbuka dengan harapan baru: kemandirian pangan yang semakin kokoh. (*)