BONE–Hangatnya suasana kebersamaan memayungi prosesi pisah sambut Komandan Kodim 1407/Bone, dari Letkol Inf. Moch. Rizqi Hidayat Djohar kepada Letkol Inf. Laode Muhammad Idrus Selasa, 29 April 2025. Sebuah momen yang tak sekadar seremonial, tapi juga mengukir jejak rasa, kenangan, dan harapan.

Letkol Inf. Moch. Rizqi Hidayat Djohar menutup pengabdiannya di Bone dengan penuh haru dan kebanggaan. Bertugas sejak tahun 2022, ia datang pada masa sulit saat pandemi masih membayangi negeri. “Saya tercatat bertugas selama 2 tahun 9 bulan. Masa yang penuh tantangan, tetapi juga penuh makna,” kenangnya.

Dalam sambutannya, Rizqi menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bone, khususnya kepada Bupati Bone. “Saya selalu termotivasi oleh beliau, sejak masih menjadi Kadis Pertanian. Beliau menanamkan pada kami bahwa pertanian bukanlah pekerjaan kecil. Kita harus mencintainya,” tuturnya dengan tulus.

Selama masa tugasnya, Rizqi menyaksikan dan merasakan dinamika kepemimpinan di Bone yang ia sebut sebagai ‘empat karakter emas’ dari Bapak H.A. Fahsar, H. Andi Islamuddin, Andi Winarno, hingga H. Andi Asman Sulaiman. “Tidak semua prajurit berkesempatan merasakan pengalaman kepemimpinan yang berbeda dan menginspirasi seperti ini,” ujarnya bangga.

Sebagai penutup, Rizqi menitip pesan khusus kepada seluruh OPD dan masyarakat Bone untuk terus bersinergi dan mendukung kepemimpinan Bupati Bone saat ini. “Mari kita jaga kolaborasi ini.”

Komandan baru, Letkol Inf. Laode Muhammad Idrus, hadir dengan semangat dan kerendahan hati. Sebelumnya, ia memimpin pasukan Yonif 433 Kostrad yang lebih banyak bertugas di medan operasi. Bone menjadi pengabdian barunya dalam dunia pemerintahan.

“Ini pengalaman pertama saya berada di lingkup pemerintahan. Sebelumnya saya terbiasa di pasukan, lintas udara, terjun payung,” ucapnya dengan senyum tenang. “Namun, kami siap dan konsisten memberikan dukungan penuh kepada Pemda Bone.”

Lebih dari sekadar penugasan, bagi Laode, Bone memiliki makna emosional. Ia dan istrinya berasal dari Buton, tanah yang memiliki ikatan sejarah kuat dengan Bone. “Raja Bone pernah bertolak dan tinggal lama di Buton. Maka, kehadiran saya di sini seperti pulang ke akar sejarah kami,” ujarnya menyentuh hati.

Menjadi Dandim Bone, katanya, adalah mimpi lama yang kini menjadi nyata.

Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman turut memberikan arahan dan apresiasi dalam momen tersebut. Ia kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong ketahanan pangan dari desa hingga kota.

“Kita dituntut menjaga kebutuhan ekonomi masyarakat. Saat ini Bone kembali mendapat program opla seluas 60 ribu hektare, baik lahan kering maupun rawa,” ucapnya. “Mari kita jaga bersama, kawal bersama.”

Pisah sambut ini bukan hanya tentang pergantian jabatan. Ia adalah tentang perjalanan, tentang harapan baru, dan tentang benang merah sejarah yang terus terajut antara para pemimpin, masyarakat, dan tanah Bone yang selalu membuka diri untuk pengabdian.(*)