BONE–Komitmen Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM., untuk menciptakan lingkungan yang bersih, indah, dan sehat di Bumi Arung Palakka bukanlah sekadar isapan jempol. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Bone meluncurkan dua program andalan: Lomba Kebersihan Antar Sekolah dan Gerakan Toilet Bersih Bersama Masyarakat atau yang dikenal dengan akronim “Getol Bertamasya” untuk lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk nyata dari visi kepala daerah dalam membudayakan kebersihan sejak dini hingga level birokrasi. Sekolah dan OPD yang berhasil menunjukkan komitmen terhadap kebersihan mendapatkan penghargaan langsung dari Bupati. Sebaliknya, bagi yang dianggap lalai, diberikan simbol “pengingat” berupa sapu dan tempat sampah.

“Lingkungan yang bersih adalah cerminan kualitas pendidikan dan pelayanan yang baik. Maka harus dimulai dari sekolah dan instansi pemerintah,” tegas H. Andi Asman Sulaiman dalam sambutannya.

Langkah tegas dan unik Bupati ini menyita perhatian publik. Beberapa sekolah yang dinilai kurang memperhatikan kebersihan toilet dan lingkungan mendapatkan “hadiah” berupa sapu dan tempat sampah sebagai bentuk sindiran edukatif. Di jenjang SMP, sekolah yang menerima ‘pengingat’ ini antara lain:

SMP Islam Terpadu Teknologi

SMP Negeri 6 Ajangale

SMP Negeri 2 Libureng

SMP Kalam Kudus

SMP Tanra TelluE

Untuk jenjang SD, daftar sekolah yang mendapatkan sapu dan tempat sampah antara lain:

SD IT Al Hasbah

SD Inpres 5/81 Amessangeng

SD Negeri 297 Langi

SD IT Insan Madani

SD Negeri 88 To Cina

Sementara di lingkup OPD, beberapa instansi yang masuk daftar Getol Bertamasya terjorok adalah:

Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Bone

Dinas Tenaga Kerja

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP)

Sekretariat DPRD Bone

Meski terkesan keras, langkah ini mendapat respons positif dari banyak pihak sebagai bentuk pembinaan yang membangun kesadaran kolektif.

Di balik aksi ini, tersirat pesan moral bahwa kebersihan bukan hanya tugas petugas kebersihan, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Bupati Andi Asman ingin membentuk pola pikir baru di lingkungan pendidikan dan pemerintahan: bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari integritas pelayanan publik.

“Kalau lingkungan bersih, anak-anak nyaman belajar. Kalau toilet kantor bersih, masyarakat juga nyaman datang mengurus urusan. Ini bukan sekadar tampilan, ini soal pelayanan,” ujar Bupati Asman.

Program ini rencananya akan dijadikan agenda rutin setiap tahun, sebagai bentuk evaluasi sekaligus pemacu semangat menjaga kebersihan. (*)