BONE–Asa masyarakat Kabupaten Bone perlahan menemukan jalannya. Di bawah kepemimpinan duet H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM sebagai Bupati dan Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM sebagai Wakil Bupati, pemerintah Kabupaten Bone memasuki babak baru pembangunan yang ambisius dan menjanjikan. Tak hanya sekadar janji politik, program unggulan duet yang dikenal dengan jargon BerAmal (Bersama Andi Asman dan Akmal) kini mulai diwujudkan satu per satu menuju Bone yang Mandiri, Berkeadilan, dan Berkelanjutan atau yang mereka sebut dengan “Maberre”.
Lewat diplomasi dan lobi-lobi cerdas di kementerian pusat, Kabupaten Bone disebut-sebut bakal diguyur anggaran hingga triliunan rupiah pada tahun anggaran 2025. Suntikan dana ini bukan sekadar angan-angan, tetapi sudah dalam proses realisasi, menandai perubahan arah pembangunan yang lebih progresif.
Salah satu sektor yang langsung merasakan dampaknya adalah infrastruktur jalan dan jembatan. Jika sebelumnya hanya dialokasikan sekitar Rp6,5 miliar, kini nilainya melonjak tajam menjadi ratusan miliar rupiah. Ini berasal dari berbagai sumber: APBD Kabupaten, Kementerian PUPR, hingga bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Peningkatan ini diharapkan dapat membuka akses antarwilayah, mempercepat distribusi hasil pertanian, dan meningkatkan mobilitas warga Bone.
Di sektor pendidikan, komitmen terhadap keadilan sosial mulai ditunjukkan melalui pembangunan dua unit Sekolah Rakyat, masing-masing di Kota Watampone dan Desa Mappesangka. Sekolah ini diperuntukkan bagi keluarga dengan tingkat kemiskinan ekstrem. Menariknya, sistem yang diterapkan adalah boarding school alias berasrama, dan seluruh biaya pendidikan ditanggung pemerintah.
Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan bantuan 20 ribu seragam gratis untuk siswa kurang mampu. Bone bahkan dilirik untuk menjadi lokasi pembangunan SMA Taruna Nusantara, sekolah unggulan bercorak militer yang dikenal prestisius dan disiplin tinggi.
Transformasi juga menyentuh sektor transportasi. Bandara Arung Palakka, yang selama ini belum beroperasi maksimal, akan dikembangkan untuk dapat melayani pendaratan pesawat berbadan besar seperti Boeing. Impiannya: masyarakat Bone tak perlu lagi ke Makassar jika ingin terbang ke Jakarta, Surabaya, atau kota besar lainnya.
Di sisi laut, perbaikan Pelabuhan, peningkatan fasilitas TPI Lonrae, serta pembangunan dan rehabilitasi 17 titik saluran irigasi juga masuk dalam daftar proyek prioritas.
Bone yang dikenal sebagai lumbung pangan Sulsel tak luput dari perhatian. Pemerintah menggelontorkan ratusan unit alat dan mesin pertanian dari traktor, pompa air, hingga combine harvester. Semua ini untuk mendukung program optimalisasi lahan rawa dan kering, agar Bone mandiri dalam produksi pangan.
Program Mall Pangan Rakyat, pengembangan penangkaran benih, dan berbagai inovasi lainnya mempertegas bahwa sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi Bone.
Dalam sektor pelayanan publik, kini masyarakat tak perlu lagi ke Kota Watampone hanya untuk mengurus KTP. Layanan administrasi kependudukan telah diluncurkan langsung di kecamatan. Cetak KTP-El kini bisa dilakukan langsung di titik-titik pelayanan seperti Kecamatan Lapri, dan segera menyusul di kecamatan lainnya.
Di tengah derasnya aliran program dan anggaran ini, Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman menekankan pentingnya kolaborasi. “Kami mohon dukungan semua elemen pemerintah, masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda. Pemerintah tak bisa berjalan sendiri. Mari kita sinergi wujudkan Bone Maberre,” ujarnya.
Triliunan rupiah, program-program terukur, dan mimpi besar: semua sedang disusun dalam gerak cepat pemerintahan BerAmal. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, maka Bone bukan hanya bergerak maju tapi melesat menuju masa depan yang lebih mandiri, berkeadilan, dan berkelanjutan. (*)
Tinggalkan Balasan