BONE–Sentosa Ballroom Hotel Novena tampak semarak dan khidmat pada Ahad pagi, 11 Mei 2025. Sebanyak 284 santri dari berbagai lembaga pendidikan di bawah naungan Pondok Pesantren Modern Al-Junaidiyah Biru resmi diwisuda dalam acara Penamatan dan Wisuda Santri Tahfidz 10, 20, hingga 30 Juz serta Wisuda Mumtaz. Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, hadir secara langsung menyaksikan momen penuh haru dan kebanggaan tersebut.
Tiba dengan senyum ramah, Wabup Bone tampak menyapa para santri dan tamu undangan dengan hangat. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa syukur sekaligus kebahagiaannya bisa menghadiri acara penamatan santri tahfidz ini.
“Pesantren adalah miniatur sosial. Di sini, para santri tidak hanya diajarkan ilmu agama dan umum, tapi juga dibina akhlaknya, dijaga oleh para guru selama 24 jam,” ujar Andi Akmal penuh apresiasi. Ia menambahkan bahwa pesantren memiliki kekuatan yang disebutnya sebagai “energi berkah” yang lahir dari hubungan antara pembina dan santri.
Andi Akmal berharap pesantren seperti Al-Junaidiyah Biru terus menjadi pusat keilmuan dan kebaikan di tengah masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya peran pesantren dalam mencetak generasi berprestasi yang memiliki akhlak mulia dan menjadi benteng moral bangsa.
“Kegiatan seperti ini memperkuat ukhuwah dan menyadarkan kita semua akan pentingnya kebersamaan serta kepedulian sosial,” tambahnya.
Sementara itu, Ustaz Ahmad Fauzi Ishak, ST, selaku Ketua Panitia Pelaksana, mengungkapkan bahwa seluruh santri yang diwisuda hari ini dinyatakan berhak menerima dua ijazah sekaligus: dari Kementerian Agama RI dan dari Pondok Pesantren Al-Junaidiyah Biru. Ini menjadi penanda resmi atas capaian para santri dalam proses pembelajaran yang panjang dan penuh tantangan.
Momen-momen haru turut menghiasi prosesi wisuda, ketika para santri maju satu per satu menerima penghargaan mereka. Tak sedikit dari mereka yang menitikkan air mata, sembari mencium tangan guru dan orang tua mereka.
Ponpes Al-Junaidiyah Biru telah menjadi rumah kedua bagi ratusan santri dari berbagai penjuru daerah. Dengan pendekatan pendidikan yang holistik dan bernuansa spiritual, pesantren ini menjadi salah satu pilar penting dalam mencetak generasi Qur’ani yang siap menghadapi tantangan zaman.
Acara ditutup dengan doa dan foto bersama, meninggalkan kesan mendalam bagi setiap orang yang hadir bahwa ilmu dan akhlak adalah dua sayap utama menuju masa depan yang cerah. (*)



Tinggalkan Balasan