BONE–Suasana di aula Universitas Andi Sudirman siang itu terasa berbeda. Mahasiswa dari berbagai jurusan berkumpul, bukan untuk kuliah biasa, melainkan untuk mendengarkan sosialisasi pentingnya zakat yang digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bone.

Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 14 Februari 2025, ini menghadirkan H. Muhaimin Ali, Lc., Komisioner Baznas Bone, sebagai pemateri utama. Ia tidak hanya memaparkan kewajiban zakat dalam Islam tetapi juga mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam menyebarluaskan edukasi zakat kepada masyarakat. Turut hadir dalam acara ini Rusmin Igho, SH., Komisioner Baznas Bone Bidang Pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah, yang menegaskan pentingnya kepercayaan masyarakat dalam menyalurkan zakat melalui lembaga resmi seperti Baznas.

Dalam paparannya, H. Muhaimin Ali menjelaskan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban agama, tetapi juga instrumen sosial yang mampu mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat. “Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim ketika sudah mencapai syarat yang ditetapkan. Ini adalah bentuk kepedulian yang nyata terhadap sesama,” ujarnya.

Mahasiswa yang hadir tampak antusias menyimak penjelasan tentang berbagai jenis zakat maal, di antaranya: Zakat emas dan perak, Zakat perniagaan, Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan, Zakat peternakan dan perikanan, Zakat profesi atau pendapatan, Zakat rikaz atau harta temuan, Zakat investasi, simpanan, dan surat berharga, Zakat perindustrian.
Penjelasan ini membuka wawasan mahasiswa bahwa zakat bukan hanya tentang zakat fitrah yang dikeluarkan saat Ramadan, tetapi juga ada zakat harta yang wajib ditunaikan sesuai ketentuan syariah.

Selain mendapatkan pemahaman mendalam tentang zakat, para mahasiswa juga diajak untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Mereka didorong untuk membantu Baznas Bone dalam mengedukasi masyarakat agar menyalurkan zakatnya melalui lembaga yang kredibel.

“Kami berharap adik-adik mahasiswa bisa menjadi corong informasi yang positif di tengah masyarakat. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa bersama-sama mengajak lebih banyak orang untuk menunaikan zakat melalui Baznas,” ujar Rusmin Igho, SH.

Sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa. Salah satu peserta mengaku mendapatkan banyak wawasan baru. “Ternyata zakat itu banyak jenisnya dan punya dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat. Saya jadi lebih paham pentingnya menyalurkan zakat ke lembaga yang resmi seperti Baznas,” ujarnya.

Sosialisasi zakat ini bukan sekadar penyuluhan, tetapi bagian dari upaya Baznas Bone untuk membangun kesadaran kolektif di kalangan generasi muda. Dengan pemahaman yang baik, mahasiswa dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kepedulian sosial melalui zakat.

Di akhir sesi, H. Muhaimin Ali menegaskan bahwa zakat bukan hanya tentang kewajiban, tetapi juga tentang keberkahan. “Semakin banyak kita berbagi, semakin berkah hidup kita. Mari bersama-sama menjadikan zakat sebagai gaya hidup,” tutupnya.

Dengan antusiasme yang tinggi dari para mahasiswa, kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari gerakan zakat yang lebih luas di Kabupaten Bone. Baznas Bone optimistis, dengan dukungan generasi muda, kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat akan semakin meningkat, membawa keberkahan bagi seluruh umat. (*)