Mandalika, NTB — Tujuh atlet asal Kabupaten Bone mengibarkan nama Sulawesi Selatan di ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VII 2025 di Mandalika, NTB. Tiga di antaranya berhasil membawa pulang medali setelah melewati pertarungan sengit menghadapi atlet-atlet top peringkat satu nasional di masing-masing kelas.
Di kelas pelajar -70 kg, Rafly sukses meraih perunggu setelah mengunci kemenangan di babak penentuan. Indra Parawansyah di kelas -60 kg juga mempersembahkan perunggu untuk Sulsel. Sementara itu, A. Sugianto yang turun di kelas -70 kg tampil impresif hingga menembus final, meraih medali perak.
Empat atlet lainnya pun mencatatkan prestasi membanggakan. Ikbal (kelas pelajar -80 kg) dan Suardi (kelas -75 kg) sama-sama masuk empat besar, sedangkan M. Sugandi (kelas -65 kg) finis di enam besar. Satu cerita menarik datang dari A. Haedar, atlet kelas master usia 50 tahun ke atas, yang sekaligus menjadi pembina Persatuan Olahraga Gulat Tradisional Indonesia (POGTI) Bone dan ketua kontingen. Turun langsung bertanding, ia berhasil menembus empat besar.
“Perjuangan mereka luar biasa, mengingat yang dihadapi adalah juara-juara nasional. Semangat inilah yang membuat kita bangga,” ungkap Haryadi, SH, Ketua POGTI Kabupaten Bone.
Yang membuat torehan ini semakin berharga, seluruh atlet menggunakan dana pribadi untuk berangkat ke Mandalika. Dukungan datang dari pengurus KORMI Provinsi Sulsel yang memfasilitasi atribut, kendaraan di lokasi, dan penginapan. Ketua Umum POGTI Sulsel BPK Dr. A. Hendra Syam, SE, M.Si turut memberikan semangat langsung di arena.
Bagi ketujuh atlet ini, Fornas VII bukan sekadar kompetisi, melainkan panggung pembuktian bahwa semangat juang dan kecintaan pada olahraga tradisional mampu mengatasi segala keterbatasan. Dan pada Minggu kemarin, di Mandalika, nama Bone pun kembali berkibar di kancah nasional. (*)
Tinggalkan Balasan