Bupati Bone bersama Dandim 1407/Bone dan Kapolres Bone bersatu padu membersihkan sampah di Kawasan Kumuh Wiri Tasi Kelurahan Bajoe

BONE–Pemandangan berbeda tampak di pesisir Wiri Tasi, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur Kamis, pagi, 01 Mei 2025. Ratusan orang berseragam ASN, camat, lurah, hingga petugas TNI dan Polri tampak bergotong royong mengangkut sampah dari bawah kolong rumah warga. Di tengah kerumunan itu, tampak sosok Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, tak segan ikut memungut sampah, membasahi sepatu dan bajunya dengan lumpur.

Aksi ini merupakan bagian dari Bakti Sosial Gerakan 3000 Kantong Sampah yang digagas Pemerintah Kecamatan Tanete Riattang Timur sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan permukiman kumuh pesisir. Bupati Bone hadir bersama Dandim 1407/Bone Letkol Inf. La Ode Muh. Idrus dan Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi, M.Tr. Opsla, serta para pimpinan OPD, camat, dan lurah se-Kabupaten Bone.

Dalam kegiatan yang menyasar delapan titik pemukiman padat di kawasan pesisir ini, Bupati Asman menunjukkan teladan luar biasa. Tanpa canggung, ia menyusuri kolong rumah warga, mengangkut sampah plastik dan sisa makanan yang menumpuk bertahun-tahun. Bau menyengat dan genangan lumpur tak menyurutkan niatnya.

“Kita tidak bisa bicara soal stunting, gizi, dan kesehatan kalau kebersihan lingkungan masih seperti ini. Saya datang ke sini bukan untuk pencitraan, tapi ingin memberi contoh langsung bahwa budaya hidup bersih itu tanggung jawab bersama,” tegas Bupati Asman saat berbicara kepada warga.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga melakukan dialog terbuka dengan masyarakat. Ia menyimak langsung keluhan soal rumah tak layak huni, anak-anak yang putus sekolah, hingga sulitnya akses layanan kebersihan.

Sebagai tindak lanjut, Bupati menginstruksikan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Diperkintam) agar melakukan intervensi perbaikan hunian. Ia juga berkomitmen menyalurkan tong sampah dan motor pengangkut sampah agar sistem pengelolaan sampah bisa berjalan secara rutin di kawasan itu.

Tak hanya itu, melihat banyaknya anak nelayan yang putus sekolah, Bupati juga menyebutkan rencana mengaktifkan DAU E-Marking untuk mendirikan sekolah non-formal di pesisir. Langkah ini bertujuan membuka akses pendidikan bagi anak-anak yang terpinggirkan.

“Kalau pemerintah hadir hanya di kota dan tak menjangkau daerah pesisir, kita belum adil. Anak-anak di sini juga berhak bermimpi dan punya masa depan,” ucapnya penuh empati.

Gerakan 3000 kantong sampah ini bukan sekadar aksi simbolis, melainkan langkah konkret untuk membangunkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan, khususnya di kawasan pesisir yang rentan.

Di bawah kepemimpinan Bupati H. Andi Asman Sulaiman, semangat gotong royong dan empati terhadap masyarakat kecil kembali menjadi denyut nadi pemerintahan Bone. Pesisir Wiri Tasi hari itu tidak hanya bersih dari sampah, tetapi juga dibersihkan dari rasa abai dan ketidakpedulian. (*)