Bone – Dalam upaya mensukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M., meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bone Kahu Labuaja yang dikelola Yayasan Salewangan Peduli Anak Bangsa di Desa Labuaja, Kecamatan Kahu, Senin (29/9/2025).

Peresmian berlangsung semarak dengan kehadiran jajaran pejabat dan tokoh daerah. Hadir Dandim 1407 Bone, Anggota DPRD Bone dari Fraksi PAN Herman ST, Anggota DPRD dari PKB A. Adhar, Dandempom Bone, serta Danyon C Brimob. Turut hadir pula sejumlah kepala OPD Bone, di antaranya Kepala BKPSDM, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala PDAM, Plt Kasatpol PP, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Koperasi, Kepala BKKBN, Plt Kepala Dinas Peternakan, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Plt Camat Kahu, hingga para kepala desa se-Kecamatan Kahu.

Dalam sambutannya, Bupati Bone menyebut SPPG Kahu Labuaja sebagai yang terbaik dari sejumlah SPPG yang telah diluncurkan sebelumnya. “SPPG ini bisa menjadi rujukan bagi pembangunan SPPG lainnya di Bone. Ke depan, kami juga akan membangun SPPG di Bontocani,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan SPPG. Tenaga kerja yang terlibat, kata dia, diharapkan berasal dari masyarakat setempat agar memberikan dampak ekonomi nyata di desa. Begitu pula bahan baku makanan yang digunakan, harus dipasok dari wilayah Kahu. “Dengan begitu, ekonomi desa dan kecamatan bisa ikut bergerak,” jelasnya.

Bupati juga menyoroti soal ketepatan waktu distribusi makanan. Ia menegaskan, keterlambatan pengiriman berpotensi menyebabkan makanan basi dan membahayakan kesehatan siswa. “Sudah banyak kejadian murid keracunan diduga akibat makanan basi. Oleh karena itu, kita ingin Program MBG benar-benar bermanfaat di Bone. Mari kita kawal bersama agar manfaatnya dapat dirasakan oleh anak-anak kita secara maksimal,” ujarnya.

Program MBG yang tengah digencarkan Pemkab Bone ini memang diarahkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian lokal. Dengan adanya SPPG, setiap tahapan mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi bisa dikawal lebih terstruktur dan profesional.

Peresmian SPPG Kahu Labuaja pun menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan gizi berkualitas, sekaligus membangun kesadaran kolektif bahwa keberhasilan MBG bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat. (*)